original: 20 Ags 2020
minor revision: 20 Nov 2021
***
"Lyra?"
Draco terlihat terkejut ketika mendapati Lyra yang masih mengenakan gaun pestanya berdiri di hadapannya. Draco sungguh tak ingin Lyra mendengar semuanya, bahwa ia sekarang adalah Death Eater.
"Ka-kau mendengar semuanya?" tanya Draco pada akhirnya.
Lyra menatap lurus ke arah Draco, kemudian menjawab dengan suara pelan.
"Hampir semuanya kurasa."
Tubuh Draco menegang, tak lama kemudian ia langsung panik begitu melihat Lyra meneteskan air mata. Lyra sendiri terkejut saat melihat air matanya lolos dari pelupuk matanya, menyebabkan make up yang ia gunakan luntur.
"Jadi, kau sekarang Death Eater?" tanya Lyra dengan suara bergetar.
Sekarang, Draco takut. Draco takut Lyra akan meninggalkannya kalau-kalau ia benar-benar seorang Death Eater. Bahkan, belum sempat Draco mengaku saja, Lyra sudah menangis duluan tadi.
Pada akhirnya, Draco menjawab lambat-lambat, "Ya. Aku sekarang seorang Death Eater. Kau kecewa?"
Lyra menggeleng perlahan, kemudian menubrukkan tubuhnya ke arah Draco, lalu memeluknya.
"I love you, Draco, no matter who you are," bisik Lyra.
Draco membalas pelukan Lyra kemudian berbisik balik,"Tapi kenapa kau menangis?"
"Seharusnya aku lebih peka sejak dulu, kalau kau menanggung beban seberat ini. Lagipula aku dengar kok, kau menjadi Death Eater demi melindungi orang yang kau sayangi, itu lebih baik daripada menjadi bagian Light tapi malah menyakiti yang lain," balas Lyra dengan suara yang masih bergetar, diikuti bisikan pelan pada akhir ucapannya.
Draco hanya mengusap pelan punggung Lyra, mencoba menenangkannya, dan hal itu sepertinya berhasil, karena napas Lyra mulai kembali normal dan tidak memburu seperti sebelumnya.
"Pesta sudah hampir selesai, kau tahu?" ucap Draco sembari melepaskan pelukannya pada Lyra.
Draco masih ingin memeluk Lyra lebih lama, tapi tentu saja, ia harus mengingat kalau Lyra masih harus kembali ke pesta. Lyra kemudian menghapus seluruh dandanannya, karena bekas air mata yang ada sudah merusak semuanya.
Well, sebenarnya Lyra tak mengenakan dandanan yang terlalu tebal, hanya make-up tipis, karena dia sudah cantik dari sananya meski hidupnya tak secantik yang orang bayangkan.
"Okay, aku harus pergi dulu. Kapan kita bisa bertemu lagi?" tanya Lyra sembari menatap langsung mata kelabu Draco.
"I don't know. Kalau kita bertemu, kau akan berada dalam bahaya, jadi, semakin jarang kita bertemu semakin bagus," jawab Draco dengan nada khawatir dalam ucapannya.
"Bagaimana kalau bulan Januari tanggal 25 dan hari Valentine? Nanti baru kita bicarakan pertemuan berikutnya," saran Lyra.
Draco kemudian mengangguk lalu melambaikan tangannya pada Lyra.
"So, you are my boyfriend now?"
"And you are my girlfriend," jawab Draco dengan senyuman lembut sebelum pergi semakin menjauh lalu menghilang.
Lyra kemudian menghela napas pelan untuk menenangkan jantungnya yang sekarang berdegup kencang.
"Sekarang kita pacaran," gumamnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mask
FanficLyra Charlotte White, gadis sempurna dari asrama Gryffindor, salah satu sahabat dari Harry Potter, seorang pureblood yang elegan nan ramah. Setidaknya begitulah yang dipikirkan semua orang. Sayangnya tak ada yang sempurna di dunia ini, begitu pun L...