thirty three: She's Going Slightly Mad

845 111 9
                                    

original: 22 Jan 2021

minor revision: 27 Des 2021

***

Wah kalian baek banget milih opsi B :" Padahal tadinya aku mau lanjutin pake opsi A, haha. Thank for your vote!

***

"Legilimens."

Draco berusaha sekeras mungkin menjaga dinding Occlumency miliknya demi melindungi ingatan-ingatan miliknya, khususnya ingatan-ingatan tentang Lyra dan tentunya hal-hal yang sudah mereka lakukan. Ingatan-ingatan di Hogwarts mulai melintas, ketika Draco sendirian memperbaiki The Vanishing Cabinet, ketika ia memberikan kalung itu pada Katie Bell, ketika ia kembali ke Malfoy Manor, ketika ia gelisah begitu mendengar rencana Dark Lord.

Legilimens dari Lucius menekan semakin kuat, dinding Occlumency Draco melemah dan pada akhirnya beberapa ingatan menelusup. Ketika ia bertemu dengan Lyra untuk pertama kalinya. Legilimens dari Lucius berhenti perlahan-lahan, menyisakan sakit kepala akibat menahan dinding Occlumency miliknya yang tidak seberapa.

"Siapa anak perempuan itu?"

Draco mendongak, ia tahu Lucius hanya sekedar berbasa-basi. Keluarga White dan keluarga Malfoy adalah dua keluarga yang berpengaruh di dunia sihir Britania, tidak mungkin Lucius tidak mengetahui siapa Lyra. Draco tahu, sang ayah hanya sekedar berbasa-basi.

Tentu saja, tidak ada gunanya berbohong, hal itu hanya akan menambah kecurigaannya. Namun beruntung baginya, hanya ingatan pertemuan pertama kali itu yang terlintas, ketika rambut Lyra tidak sepenuhnya putih seperti saat ini. Ia hanya perlu menjelaskan satu dua hal, dan semuanya akan selesai tanpa masalah.

"Entahlah. Dulu aku pernah menemuinya di taman, tapi setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi," balas Draco datar.

Keheningan memenuhi ruangan itu untuk sesaat. Hanya sesaat, setelah itu Lucius kembali berbicara.

"Itu anak perempuan keluarga White," ucap Lucius.

"Oh, aku baru tahu dia mempunyai rambut aneh itu. Kelihatannya rambut putih saja tidak cukup aneh baginya," balas Draco dengan nada mengejek.

Lucius menyeringai kecil kemudian menepuk pundak Draco. Dengan suara pelan, Lucius berkata pada Draco, "Jangan gugup dan pastikan kau membawanya kemari dengan baik."

Draco menatap Lucius sedikit kaget, tentunya sang ayah tidak mungkin memikirkan apa yang ia pikirkan bukan? Tidak, tidak mungkin Lucius memikirkannya, Draco terlalu optimis sang ayah memikirkan hal yang ia pikirkan. Artinya, satu-satunya kemungkinan yang tersisa adalah hal yang berakhir buruk dan Draco benar-benar tidak ingin kata membawa yang dimaksud adalah membawa Lyra ke penjara bawah tanah Malfoy Manor.

"Maksudnya?"

"Dark Lord akan menyerang beberapa keluarga pureblood yang memihak Light. Pastikan kau menemukannya nanti dan membawanya ke penjara bawah tanah kita."

Sial.

***

Lyra menghela napas lega ketika melihat semua barang-barangnya tersusun rapih. Sejak tengah hari tadi, ia merapihkan barang-barangnya ke tempatnya masing-masing. Jumlah barang yang ia bawa sebenarnya tak seberapa banyak, tapi semua baru selesai di sore hari menjelang malam karena ia melakukannya tanpa sihir. Suara-suara aneh lagi-lagi berdengung di telinganya, membisikkan hal-hal yang tak ingin ia dengar.

Rasa gelisah tiba-tiba memenuhi dirinya, ia menggigit bibirnya keras-keras lalu mengambil beberapa galleon. Setelah mengganti pakaiannya, Lyra berjalan keluar dari rumahnya menuju salah satu toko ramuan di desa itu.

MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang