Tengku Eiril bergegas menuju ke Aeon Mall . Jalan raya yang jammed akibat sekatan dari pihak berkuasa membuatkan dia lambat akan temujanji dengan rakannya . Dia tergesa-gesa hingga terlanggar sesusuk tubuh perempuan .
"Eh , sorry" ucap perempuan itu sebelum mengangkat wajahnya . Tengku Eiril cepat-cepat menutup sebahagian mukanya dengan topi apabila dia ternampak satu wajah yang amat dirindui .
"It's okay . Take care" ucap Tengku Eiril sebelum berlalu pergi . Dia selalunya tidak mudah gelabah begitu tetapi bila kejadian tadi benar-benar buat dia menjadi seperti tidak tentu arah .
"Ril , kau okay tak ? Jauh kau termenung sampai aku rasa macam cakap dengan dinding" tegur rakannya , Suhaimi bernada perlian .
"Eh aku okay je cuma rasa tak sedap badan la" kata Tengku Eiril mencipta alasan .
"Lah , kenapa tak cakap . Kalau macamtu , kita postponed la perjumpaan kita ni , boleh?" tanya Suhaimi sebelum merenung tajam ke anak mata Tengku Eiril . Dia rasa seperti ada yang tidak kena dengan rakannya itu .
"Okay , thanks Mi . Aku gerak dulu" kata Tengku Eiril lalu segera berlalu .
----
Tengku Eiril terlupa bahawa adiknya , Umaira sangat rapat dengan Qistina Sofea . Sejak kebelakangan ini , dia sibuk akan mencari klien . Sebagai ketua Kumpulan Tiger , dia bertanggungjawab untuk menguruskan kumpulan itu yang menjadi kumpulan turun-temurun . Dia terpandang skrin telefon yang terpapar gambar mereka ketika akhir tahun di sekolah menengah . Terdapat gambar Shahrul bersebelahan Laura , Danish , Batrisya bersebelahan Hakim dan Arif . Umaira berada pada sebelah kanan Qistina Sofea dan Tengku Eiril pada sebelah kiri . Dia mengusap gambar mereka berdua .
"Aku rindu kau , Fea" kata Tengku Eiril pendek . Tiba-tiba dia mendapat idea cara untuk melepaskan kerinduannya .
----
"Eh , kau ni dah kenapa hah ?" tanya Umaira hairan dengan sikap Qistina Sofea yang seperti cacing kepanasan . Sejak balik dari tandas , Qistina Sofea asyik termenung panjang .
"Takde apa la" balas Qistina Sofea pendek . Dia masih ingat akan peristiwa yang berlaku tadi . Dia berasa seperti mengenali akan suara tersebut . Tapi siapa ?
"Kalau ada apa-apa , share la dengan aku" desak Umaira tidak puas hati dengan jawapan pendek yang diberikan oleh Qistina Sofea .
"Takla . Tadi aku ada terlanggar seorang mamat ni lepastu dia ...." sengaja dia menggantung ayatnya . Umaira menantinya dengan sabar .
"Lepastu dia ?" kata Umaira setelah beberapa minit Qistina Sofea hanya mendiamkan diri . Tiada tanda-tanda dia ingin menyambungnya .
"He say sorry" kata Qistina Sofea tenang sebelum memandang muka Umaira yang sedang keliru .
"Then?Apa yang kau nak fikir sangat . Langgar orang tu biasalah" kata Umaira .
"Masalahnya , orang tu , aku rasa aku kenal" balas Qistina Sofea dengan suara yang perlahan menahan sebak . Dia tidak pernah memberitahu kepada Umaira bahawa dia telah jatuh cinta pada abangnya sejak pertemuan kali pertama ketika mereka berkenalan lagi . Qistina Sofea dapat mengagak bahawa Umaira pun telah jatuh cinta pada abangnya sendiri memandangkan mereka bukanlah mahram tetapi Umaira sedar yang hubungan mereka hanya antara abang dan adik . Tak boleh lebih dari itu .
"Oh . Siapa ?" tanya Umaira menanti jawapan dari Qistina Sofea .
"Abang kau" balas Qistina Sofea pendek sambil menundukkan kepalanya . Dia tidak ingin Umaira melihat anak matanya yang kini kian terpancar perasaan rindu yang dipendam lama .
"Aku tak rasa ya , sebab tadi dia ada dekat rumah" kata Umaira yakin .
"Mungkin salah orang kot . Takpela jom balik" kata Qistina Sofea sebelum berlalu pergi .
----
Setelah balik dari Aeon Mall , Qistina Sofea merebahkan badannya yang terasa lenguh-lenguh akibat tawaf di sekeliling pasaraya tersebut . Barang-barang yang dibeli hanya dilemparkan di atas katil sebelum matanya terlelap . Seketika itu , dia terjaga akibat mendapat notifikasi dari emel . Tidak menunggu lama , dia terus membuka peti masuk . Tertera nama Sun .
From : Sun
To : Qistina Sofea
Subject : Second emelHi , Fea !
Are you busy , Fea ? My first email , you didn't reply it yet . Everyday I'm wait . Do you have any problem ? If you have any problem , just tell me , Fea . Bye ! Take care , Fea .
Regards ,
SunUsai membaca , Qistina Sofea mendengus perlahan . "Macam mana aku boleh lupa ? Haduhh . Dia marah ke eh . Nak balas macam mana ni?" desis hatinya .
From : Qistina Sofea
To : Sun
Subject : I'm sorryHi , Sun !
I'm very sorry about didn't reply your email . I want to ask you something , how do you know about my full name ? By the way , lately I'm a little bit busy for my brother's preparation wedding . I'm tired till forgot about your email . Sorry again . Bye ! Take care Sun . Don't forget to reply my email !
Regards ,
QisSetelah itu , dia melelapkan mata yang keletihan sepanjang seharian di Aeon Mall .
Siapa Sun ? Korang boleh teka tak ? Sorry kalau penggunaan Bahasa Inggeris tu ada kesalahan . So , let's go to next chapter !!
Vote and comment !
YOU ARE READING
C | Andai Aku ✓
Romance꧁ first book ꧂ COMPLETED ✓ "kau sayang aku tak" - TE "keep it secret" - QS ....... "makin lama aku jauh dari kau makin blur eh" - TE "hello , yang blur ni jugaklah kau kejar kan?" - QS Dalam setiap kisah cinta , tak semestinya akan berakhir dengan k...