"pendarah nya cukup parah di kepala tapi semua organ aman, hanya memerluka darah lebih banyak selama belum ada pendonor saya harap ia di rumah sakit dan silahkan lakukan pembayaran di administrasi, terima kasih"
"iya dok, terima kasih" Renjun membungkuk dan membiarkan dokter pergi lalu menyusul yang lain untuk masuk ke dalam ruang rawat Haechan.
"parah?" tanya Jeno saat Renjun masuk ke dalam ruangan Haechan dan mendapat gelengan dari Renjun.
"kak, Haechan ga bakal meninggal kok" ucap Jaemin saat Tzuyu menangis di samping ranjang Haechan.
"udah kak, gapapa" Jeno yang iba sama Tzuyu pengen ngusep punggung Tzuyu buat nenangin tapi di tahan.
"jangan sentuh anjing" walau pun terbata tapi terdengar jelas kalau Haechan yang berbicara sambil memegang tangan Jeno.
"astaghfirullah kaget chan bangsat" Jeno langsung nepuk tangan Haechan yang megang dia membuat Haechan yang ngga ada tenaga itu terkekeh.
"Haechan sakit bagian mana?" Tzuyu masih ga henti nangis bahkan cairan lengket udah keluar dari hidung nya.
"gapapa kak" Haechan mengelus kepala Tzuyu yang nangis makin menjadi jadi.
"huwaaaa"
"Allahuakbar, Haechan ga meninggal kak" Jaemin sudah lelah ngeliat Tzuyu masih nangis aja walau udah di bilangin Haechan gapapa.
"iya tau, tapi air mata nya ga berhenti" ucap Tzuyu sesenggukan ngebuat Haechan makin terkekeh.
sedangkan 3 sekawan ini udah nahan salting, kenapa Tzuyu gemes banget si? tapi setelah nya langsung di tatap ganas sama Haechan.
"bukan pacar bukan pawang tapi kenapa galak banget ya situ" sindir Jeno sambil ngambil helm nya.
"berisik" marah Haechan masih dalam posisi ngelus kepala Tzuyu yang nangis kejer.
"dah dah, kita pulang dulu ya kak" Jaemin ikutan ngambil kunci mobil ngeliat Jeno udah siap siap.
"dadah kak, cepet berhenti nangis ya, Haechan juga jangan meninggal tapi kalo emang iya buatin surat wasiat kak Tzuyu buat siapa" ucap Jeno yang hampir di geplak Haechan tapi sayang nya dia make infus.
"ngomong nya" Renjun nepuk pundak Jeno trus datengin Haechan.
"cepet sembuh Chan, yang jagain kak Tzuyu ga ada ntar" Renjun neken neken kepala Haechan yang di perban.
"emang setan" gumam Haechan nahan amarah.
"udah ya kak, kami pulang" Jaemin pergi setelah nyalim Tzuyu dan di ikutin yang lain.
"dah kak Tzu"
"iya hati-hati, jangan ngebut ya"
"idih emang Haechan" sindir Jaemin tapi apa daya Haechan benar benar ga bisa gerak.
suasana ruang rawat Haechan jadi hening setelah 3 orang itu keluar
"kak Tzu, ga pulang? kalo pulang ntar gua panggil bibi buat temenin" tapi Tzuyu langsung menggeleng cepat menanggapi pertanyaan Haechan.
"kakak disini aja, di sofa" Tzuyu ngambil bantal dan selimut yang emang udah di rencanain buat tidur di rumah sakit.
Haechan tersenyum, dia tau Tzuyu memaksa diri karna Tzuyu sendiri paling benci hal horor termasuk rumah sakit.
"di sini aja" Haechan nepuk sedikit tempat di ranjang nya setelah ia menggeser ke samping.
"hehe siapp" Tzuyu langsung tersenyum lebar dan beranjak lalu mendekati Haechan.
Tzuyu naik ke ranjang dan membuat tangan kanan Haechan sebagai bantal.
Haechan memeluk Tzuyu yang mulai menguap.
"Chan jangan pergi ya" ucap Tzuyu nyaris berbisik.
"ga bakal"
"janji dulu" Tzuyu yang mata nya hampir ketutup itu memaksa untuk tetap bangun menunggu jawaban Haechan.
Haechan diam aja, ga menjawab.
Tzuyu yang aneh karna ga di jawab akhir nya natap ke atas buat lihat keadaan Haechan, apa ia tertidur?
ternyata engga, Haechan masih mebuka mata nya membuat tatapan mereka bertemu di jarak yang sangat dekat bahkan hidung mereka hampir bersentuhan.
tidka ada yang membuka suara, atmosfer di ruangan sangat tenang. dengan pencahayaan yang minim karna lampu di mati kan.
entah dorongan dari setan mana Haechan mulai mendekati wajah nya ke Tzuyu, mata nya juga fokus ke bibir Tzuyu tanpa mengalihkan pandangan.
Tzuyu ngerasa aneh sama perasaan ini, dia ga pernah ngalamin sebelum nya. jantung nya berdegup kencang sampai ia takut Haechan bisa mendengar nya.
tapi mereka hanya menatap dalam dia bahkan hingga beberapa menit akhir nya Tzuyu yang memang udah mengantuk itu tertidur masih dengan wajah yang berhadapan dengan Haechan.
Haechan menangkup wajah Tzuyu walau sulit di gerak kan karna jarum infus yang ia pakai besar, tangan nya serasa di tusuk tapi ia mengabaikan nya.
"kak Tzuyu, lo ga bisa percaya lagi sama gua" gumam Haechan dengan tangan nya yang mengelus rambut Tzuyu.
sangat hangat, Tzuyu mendusel ke Haechan di bawah alam sadar nya.
"sial, susah anjing" gumam Haechan lagi sambil menggerakkan gigi nya.
𖤣
yuhuu udah bau bau tamat belom?
aowkoakaoakwoa
kalo sad ending jangan kaget ya,
sad ending gimana? sad ending buat Haechan
sekian, terima kasih 🙏btw kemaren ketemu di pinterest salah satu editan gua kan, boleh aja post tapi minta cr atau setidak nya ijin yya, terimakashi 💘
KAMU SEDANG MEMBACA
who?
Paranormalmemori Haechan untuk mencari jodoh Tzuyu. Chou Tzuyu ft. Lee Haechan