CHAPTER 12

401 54 2
                                    

Bugh...

Bugh...

"Charlot, kau sudah selesai ?" tanya Draken.

"Sudah,"

"Tampaknya kali ini aku kalah lagi," ucap Draken melihat ke arah Charlotte yang tampaknya sudah selesai dengan pertarungannya dari tadi.

Sejak hari itu, Draken tidak seperti dulu lagi. Sekarang dia melindungi Charlotte sebagai partner bertarung dan bukan melindunginya sebagai seorang gadis lemah yang butuh perlindungannya.

Bahkan setiap kali kalau terluka, Charlotte sendirilah yang akan mengobati luka keduanya.

Sampai-sampai Charlotte selalu membawa tas selempang yang khusus untuk menaruh tas p3k.

"Tampaknya hari ini kita berdua tidak terluka, tas p3k tidak dibutuhkan hari ini" ucap Charlotte melihat, tidak lebih tepatnya memeriksa Draken.

"Tidak. Ngomong-ngomong, Charlot kau semakin hari semakin cepat dalam menyelesaikan musuh"

"Tentu saja, Levi nii, Ryoga dan juga Mikasa nee serta Annie nee selalu melatihku. Bahkan Kenny terkadang juga"

"Aku heran melihat semua anggota keluargamu yang hebat dalam hal berkelahi"

"Hahaha, jangan seperti itu. Kau bahkan belum mengenal 4 murid dari Kenny dan Levi nii"

"Aku berharap tidak akan mengenal mereka" canda Draken.

"Hahaha...aku yakin suatu hari nanti kau pasti akan mengenal mereka" ucap Charlotte sambil tertawa.

Keduanya berjalan berdampingan sambil berbincang-bincang.

Suasana yang sangat damai hingga...sebuah suara merusaknya.

"Oi,"

Draken melihat ke arah suara dan membulatkan matanya, dia dengan cepat menarik tangan Charlotte ke belakangnya.

"Ken ! Bukannya belakangan ini kau belagu banget ? Apa karena kau ingin pamer pada gadismu ?" tanya ketua dari Geng Sameyama.

"Melawan anak SMP itu masih terlalu cepat bagimu, kan ?" tanya salah dari 2 anggota yang berada di hadapan Draken.

"Mau kubuat babak belur ?" tanya anggota lain.

"Sumimasen," ucap Draken berkeringat.

Charlotte memegang tangan Draken yang memegang tangannya seolah ingin memberikan rasa aman dan keberanian.

Ketua Geng Samayama menghembuskan asap rokok dari mulutnya lalu berkata.

"Jadi, apa kau ingin pamer pada gadismu ? Aku mendengarnya, dia juga lumayan terkenal karena membantumu. Duo maut dari sd 4, kah ?"

Seolah tidak memerlukan jawaban Draken untuk pertanyaan sebelumnya, ketua dari Geng Samayama memberikan perintah untuk keduanya.

"Ngomong-ngomong soal bocah belagu. Bocah dari SD 7"

"Oh, Mikey ?" ucap anggota lain kurang pasti.

"Ha ?" bingung Draken.

Sedangkan Charlotte sekarang tidak mendengarkan apa-apa lagi.

Pikirannya sekarang penuh dengan Mikey.

"Akhirnya, akhirnya akan segera bertemu" batin Charlotte semangat.

Semangat untuk menjalankan rencananya pada satu karakter yang sudah dia incar ini.

Charlotte tidak tahu apa yang terjadi, tidak tahu kapan dia ditarik oleh Draken dan tidak tahu kapan dia sudah berada disini.

"Hei. Teknik 48 kayaknya ada yang tumpang tindih, ya? "

Pertanyaan Mikey membuat Draken bingung dan menarik Charlotte dari pikirannya.

"Sejak kapan kita ada disini ?" tanya Charlotte memecahkan suasana aneh ini.

"Charlot gomen, aku membawamu ke situasi bahaya seperti tadi"

"Demo...kalau kita melawan, sebenarnya kita bisa menang" ucap Charlotte yang heran.

"Kau tidak mengerti,"

"Begitukah...? Jadi sekarang...kita sedang apa ?"

Mikey yang dari tadi diam kembali mengambil ahli pertanyaan.

"Mau dipandang dari manapun tekniknya cuma 40. Gimana menurut kalian berdua ?"

"Kok malah tanya sama kami ? Lagian kau bahas apa ?" tanya Draken yang semakin kebingungan.

"Pfft,"

Pandangan Mikey dan Draken beralih ke Charlotte, dimana dia sedang menahan tawa.

"Sumimasen," ucap Charlotte menundukkan kepalanya dengan bahu bergetar menahan tawa.

"Ano, namamu Mikey, kan ?" tanya Draken mengalihkan perhatian.

"Em, itu namaku. Ada apa ?" tanya Mikey.

"Seniorku yang anak SMP, memanggilmu ke tempat mereka" ucap Draken mempertegas kata seniorku.

Dia tidak ingin menarik Charlotte ke dalam masalah lagi.

"Lebih tepatnya senior kami," ucap Charlotte memperbaiki.

"Charlot !"

"Jika kau mau melemparku keluar dari masalah, aku tidak akan memaafkan mu"

"He, hubungan kalian terlihat sangat baik"

"Ya, tentu saja. Kami akan menjadi sahabat terbaik seumur hidup" ucap Draken yang masih kecil ini.

.................

Selesai....

Vote dan comment ya...

*Merry Christmas*

Tokyo Revengers : Hours Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang