Chapter 28

171 22 1
                                    

Flashback...

"Apa aku sebegitu menakutkan bagimu ?" tanya Sanzu pada Charlotte.

Suaranya dan juga matanya masih saja datar, hanya saja kalau dilihat dan didengar dengan saksama, suara Sanzu seperti sedang tersakiti.

"Kok aneh," batin Charlotte.

"Sejak kapan Sanzu si psikopat itu bisa merasa disakiti ? Pasti aku yang salah dengar dan lihat" lanjut Charlotte.

"Abunai !" teriak Sanzu mendadak.

Charlotte yang tersadar dari lamunannya segera menangkis serangan mendadak dari belakang yang menuju ke kepala bagian kirinya.

"Siapa...kamu ?" tanya Charlotte setelah tendangan itu berhenti.

Charlotte menatap tajam orang tersebut. Dia tahu siapa orang itu, tetapi dia tetap bertanya terlebih dulu.

Sanzu langsung berlari ke arah Charlotte dan menempatkan Charlotte pada belakangnya.

"Ahahaha....kau menarik Charlot chan, menarik seperti yang dia katakan"

"Aku, Hanma shuji" ucap Hanma dengan tangan yang memegang rokok itu.

Asap rokoknya membuat Charlotte tidak nyaman, ini adalah salah satu pemicu asmanya kambuh.

"Menyingkir dari hadapanku, Hanma !" ucap Charlotte dengan dingin.

Dia tidak boleh membiarkan Hanma yang merupakan bawahan Kisaki mengetahuinya.

"Kau menarik, kita pasti bertemu lagi Neko chan" ucap Hanma berjalan pergi.

Setelah Hanma berjalan jauh hingga tidak terlihat lagi di penglihatan, Charlotte langsung terjatuh lemas.

Dia memegang kuat dadanya yang terasa sakit dan sesak itu.

"Hah...hah..."

"Charlot !" kejut Sanzu.

"T-tas, di, di tas" ucap Charlotte terpatah-patah.

Sanzu yang mendengarnya langsung membongkar tas kecil Charlotte. Di dalam tas dia menemukan inhaler dan langsung memberikannya pada Charlotte.

Perlahan sesak di dada Charlotte mulai menghilang.

"Kau..." ucap Sanzu tidak melanjutkannya lagi.

"....Asma, aku harap kau tidak mengatakannya pada siapapun. Terima kasih untuk hari ini dan aku bukan takut pada bekas luka di wajahmu, itu tidak menakutkan seperti yang kau pikirkan, itu terlihat keren."

Flashback end...

"Jadi dia sudah mengetahuinya ya," gumam Ryoga yang menghentikan gerakan dia memakan jeruk.

Dia merasa kalau jeruknya sudah tidak lezat lagi.

"Gerimis," ucap Charlotte saat merasakan rintik hujan jatuh menyentuh jari-jari tangannya.

Namun tidak berlangsung lama karena Ryoga dengan cepat membuka payung yang dia siapkan.

"Aku tidak selemah itu, Ryoga" ucap Charlotte cemberut.

"Ya, ya, ya" ucap Ryoga tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh Charlotte.

"Ck, tapi Ryoga"

"Apa ?"

"Kapan kau ingin memberitahukan semua orang tentang identitas aslimu di dunia ini ?" tanya Charlotte.

Ryoga yang mendengar pertanyaan ini tidak langsung menjawabnya. Dia berpikir beberapa menit.

Saat ini hujan juga semakin deras, tidak terasa kalau keduanya sudah berjalan hingga ke parkiran.

Saat Ryoga ingin menjawab pertanyaan ini, seseorang yang membawa tongkat baseball kayu dengan cepat melesat ke belakang Charlotte dan memukul tepat pada kepalanya.

Charlotte yang merasakan bahaya dengan cepat berbalik dan menangkis ayunan tongkat baseball yang diarahkan ke kepalanya.

Tangan kanan yang digunakan untuk menangkis itu sudah bisa dipastikan akan lebam.

Orang yang menyerang Charlotte juga terlempar jauh setelah Charlotte langsung menendang tepat pada ulu hati orang tersebut.

"Ck, Kiyomasa, kau sudah gila ya !"

Charlotte memandang tajam kearah Kiyomasa yang sudah terjatuh itu.

Mendadak, teman sekelompok Kiyomasa muncul dengan tongkat baseball dan menyerang Ryoga.

Namun Ryoga sendiri juga tidak lemah. Dia mengalahkan mereka semua hanya dengan satu tendangan berputar miliknya.

"Apa yang kalian lakukan ?" tanya Ryoga dengan dingin dan memasang kuda-kuda bertarungnya begitu juga dengan Charlotte.

。。。。。

Selesai, mohon maaf karena lama tidak update.

Alasan tidak update :

-Tugas sekolah banyak

-Malas (coret ) lupa update

Ekhem, hehehehe......

Tokyo Revengers : Hours Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang