Saat ini, Axel dan Exa berulang tahun. Mereka melakukan pesta kecil-kecilan, karena memang mereka hidup sebagai orang biasa, bukan orang kaya.
Axel dan Exa meniup lilin, dan membuat permohonan. Setelah selesai, mereka menyuapi Diana kue. Terlihat mereka sangat bahagia, semua orang pasti akan iri melihat keharmonisan keluarga mereka.
"Selamat ulang tahun Axel, Exa." Ucap Diana tersenyum.
"Terima kasih Mommy." Ucap Twins X (kita singkat aja wkwkwk :))
"Ini aaa.." Ucap Exa menyuapi Diana.
"Ini dari Axel juga Mommy." Ucap Axel menyuapi Diana.Diana menerima dengan senang hati. Sebenarnya perasaan Twins X tidak enak, saat melihat wajah pucat milik Diana, membuat hati mereka bertambah tidak enak. Tapi Twins X selalu membuang jauh² pikiran itu.
"Ini hadiah dari Mommy untuk Axel dan Exa." Ucap Diana memberikan hadiah.
"Woah!! Kalung Mom? Cantik." Ucap Exa senang.
"Hm.m, kalung nya indah. Pasti mahal kan Mom." Ucap Axel.
"Tidak masalah soal harga, yang penting anak Mommy ini senang." Ucap Diana tulus.Axel dan Exa tersentuh dengan ketulusan hati sang Mommy. Mereka memeluk Diana, dan menciumi wajah Diana.
"Terima kasih Mommy." Ucap Twins X.
"Sama²." Ucap Diana tersenyum manis.S
K
I
PMalam hari, dimana Diana sedang tidur di kamar dengan kedua anaknya di sebelahnya.
Uhuk uhuk
Diana terbatuk-batuk, ia melihat tangannya dan terlihat banyak darah disana. Diana segera saja pergi ke kamar mandi, agar anaknya tidak melihat darah ini. Tapi telat, Axel dan Exa melihat hal itu.
"Mommy.." Ucap Exa lirih.
Axel hanya diam. Mereka saat ini masih kecil, jadi mereka tidak bisa berbuat banyak. Bekerja pun, pasti nya tidak akan ada yang mau menerima mereka. Membunuh? Masih 6 tahun loh, apa lagi minta misi. Nggak bisa banget.
"Apa harus ya?" Batin Axel sedih.
Ceklek
Twins X segera saja menutup mata. Berpura pura masih tertidur. Diana lega melihat kedua anaknya masih tidur, jika mereka melihat darahnya, mungkin mereka akan sedih.
"Hah.. apa umurku tidak lama lagi ya?" Ucap Diana sedih.
"Tapi kalau benar, bagaimana dengan Axel dan Exa?" Tanya nya.
"Kaki pegal, perut ku sakit, kepala ku pusing, badan ku juga lelah. Apa aku harus ke rumah sakit? Tapi kan biaya nya mahal." Ucap Diana sedih.Axel dan Exa mati Matian menahan tangis. Mereka tak sanggup melihat ibu nya menderita seperti ini, mereka juga nggak siap di tinggal.
...
Hari hari terus berlalu, keadaan Diana bertambah parah. Walau begitu, Diana terus memaksakan diri untuk bekerja demi kebutuhan sehari-hari mereka. Twins X selalu melarang Diana, dan menyuruhnya beristirahat. Tapi Diana menulikan telinga nya, dan tetap bekerja.
Hingga hari ini, keadaan Diana bertambah buruk. Dia bahkan sudah tidak bisa berjalan, dan hanya bisa berbaring di ranjang. Tubuhnya kurus, dan wajahnya bertambah pucat.
Exa menangis melihat keadaan sang Mommy seperti itu. Sementara Axel, dia juga sedih. Akhirnya ia bisa merasakan kasih sayang seorang ibu, tapi kenapa hanya sebentar? Kenapa mereka merasakan kasih sayang ibu, hanya 6 tahun?
Axel dan Exa terus saja merawat Diana. Dari makanan, obat, dan kebutuhan lain. Untung saja, Diana tidak pernah tidak mau makan.
"Mommy, Exa bawa bubur kesukaan Mommy nih." Ucap Exa.
"..." Tidak ada jawaban.
"Mommy?" Panggil Exa lagi.Exa bergegas menaruh bubur itu di meja, lalu mendekati sang Mommy. Tangan Diana sangat dingin, tidak ada pergerakan. Exa semakin panik, ia memeriksa detak jantung Diana dan..
Deg
Exa menggeleng kan kepala. Ia tidak percaya ini, kenapa!! Kenapa!!
"Tidak!! Tidak!! Hiks.. MOMMYYYY!!!!" Teriak Exa.
Axel yang mendengar teriakan Exa, segera saja berlari ke kamar. Dia terpaku melihat Exa menangis dengan menggoyangkan tubuh Diana.
Axel mendekat, lalu melihat wajah tenang milik Diana. Ia memeriksa jantung nya, dan..
Deg
Tidak ada detak jantung. Tidak ada.. bahkan nafas Diana juga tidak ada. Tubuh Diana kaku, dan terasa dingin.
Ini adalah perasaan yang sama, saat ia di tinggal oleh Elina a.k.a Exa dulu. Axel menggeleng sama seperti Exa tadi. Ia tidak menyangka, perasaan dan momen seperti sekarang akan datang secepat ini.
"Mommy.." Ucap Axel lirih.
S
K
I
PSaat ini, Diana sudah di kuburkan. Semua tetangga sangat terkejut mendengar Diana sudah meninggal. Padahal terakhir kali mereka melihat Diana, wanita itu masih sehat² saja. Kenapa sekarang malah??
"Hiks.. Hiks.. Mommy hiks.." Isak Exa.
Axel hanya diam sambil menunduk. Ia sedang berpikir tentang pria itu. Andai saja pria itu bertanggungjawab, mungkin saja Diana tidak akan pergi seperti ini. Tapi itu hanya Andai. Nasi sudah menjadi bubur, takdir sudah mengatakan bahwa Diana berpulang saat ini juga.
"Kalian." Ucap seorang wanita.
Twins X menoleh, menatap kosong wanita itu. Dan wanita itu sendiri meringis melihat tatapan kosong dari dua anak sahabatnya ini.
"Perkenalkan, nama saya adalah Hana. Kalian pasti anak dari Diana kan. Saya sahabat Diana." Ucap Hana.
"Diana menitipkan kalian kepada ku, dan kebetulan aku adalah ibu panti. Jadi ikut saya ya nak." Ucap Hana tulus.Exa menatap Axel, dan di angguki oleh Axel. Twins X berdiri, lalu mendekati Hana. Hana tersenyum, lalu memeluk Twins X, dan menggandeng mereka menuju ke panti.
Twins X menatap kuburan Diana sebentar, lalu pergi meninggalkan kuburan Diana. Tanpa mereka sadari, seorang wanita dengan pakaian serba putih tersenyum kepada mereka.
"Hidup lah dengan bahagia ya nak, Mommy sayang kalian." Ucap wanita itu lalu menghilang.
-bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
AXEL and EXA (END)
FantasyCerita ketiga gw.. yang gak suka, gak usah di baca!! . . . Twins yang sangat suka membunuh orang. Di siang hari, mereka akan menjadi seperti seorang anak remaja pada umumnya. Tapi di malam hari, mereka akan menjadi iblis kejam tak pandang bulu. Kedu...