~29~

3.1K 257 3
                                    

Udah berbulan bulan Exa hidup dengan penyakit nya. Memang penyakit nya kadang kambuh, tapi Axel tetap ada di samping nya saat itu.

Tapi sekarang? Axel saat ini sedang melaksanakan misi dari Marco bersama mafia Black Diamond. Jadi dia berada di rumah sendirian.

Sebenarnya, Axel tidak yakin bahwa dia akan meninggalkan Exa sendirian. Apa lagi adiknya ini punya penyakit. Ia khawatir dengan keadaan sang adik, jika penyakit nya kambuh bagaimana?

Tapi karena bujukan dari sang adik, mau tak mau Axel harus meninggalkan Exa di rumah.

Untuk kalian yang tanya mana Marco, Vanya sama Ali? Mereka saat ini lagi ada di Australia, disana markas sedang ada masalah.

Jadi.. tidak ada yang bisa menemani Exa di rumah. Kesepian sih iya, tapi mau bagaimana lagi kan? Toh nanti juga mereka bakal pulang kan.

"Huft.. dingin." Ucap Exa pelan.

Gadis itu masuk ke rumah, dan duduk di ranjangnya. Suasana rumah tampak sepi, tak seperti biasanya.

"Aku kangen kakak." Lirih Exa.

Jujur saja, dia sangat tidak ingin di tinggal di sini. Tapi.. ya sudahlah. Tinggal tunggu aja mereka pulang.

"Mm.. Exa ngapain ya?" Gumamnya.
"Jalan² aja deh. Udah lama nggak ke taman." Ucap Exa seraya berdiri.

Exa saat ini bukan di rumahnya yang ada di hutan. Dia sedang berada di rumah nya yang lain. Seperti Mansion, tapi tidak terlalu besar. 1 kata dari rumah Twins adalah.. Sederhana.

Oh iya, tentang keluarga Fernanda dan keluarga Alexander. Kalo keluarga Fernanda, mereka kembali ke Amerika, terpaksa. Perusahaan mereka mengalami masalah. Dan untuk keluarga Alexander, mereka sudah tidak kelihatan.

Kadang sih mereka ketemu gitu, tapi entah mengapa keluarga Alexander tidak mau menyapa Twins. Why? Karena mereka merasa, bahwa diri mereka tidak pantas menyapa kedua bersaudara itu.

Back to topic

Sesuai perkataan nya tadi, ia berjalan jalan menuju ke taman yang jaraknya tak jauh dari rumahnya.

Di perjalanan. Exa tak sengaja melihat seseorang di pukuli oleh 3 orang. Karena iba, Exa mendekati mereka.

"BERHENTI!!!" Teriak Exa.

Seketika saja, aksi hajar menghajar tadi berhenti. Mereka menoleh, dan mendapati seorang gadis cantik dengan wajah datar nya tengah menatap mereka.

"Kalian kenapa pukulin anak orang!" Teriak Exa marah.
"Ini urusan kami bocah!! Sebaiknya kau pergi dari sini, atau.." Ucap salah satu dari mereka.
"Atau apa hah!!" Ucap Exa galak.
"Atau kau mati di tangan kami." Ucap para kita sebut aja preman

Exa menyeringai. Ia mengambil ancang² untuk melawan para pengecut ini. Ia melihat orang yang di pukuli, tidak terlalu jelas karena dia tertutupi oleh pakaian.

"Come to your death, baby." Ucap Exa dengan tatapan psycho nya.

Exa segera berlari ke arah para preman itu. Beruntung di sini sangat sepi, dan jarang ada orang lewat, jadi Exa leluasa membunuh ketiga preman ini.

Gadis itu dengan lincah menghidari setiap serangan yang di berikan lawan, dia menghajar, setelah itu ia menusuk mata salah satu dari preman itu.

Jleb
Aarrghhhtt!!!

"Hihihi.. bagaimana? Enak nggak, mata nya ku tusuk." Ucap Exa dengan seriangaiannya.

Kalian nggak lupa kan kalo Exa itu Queen Psycho? Jadi.. jika dalam mode serius atau psycho, maka kalian akan melihat sisi lain dari Exa.

AXEL and EXA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang