~17~

5.5K 501 5
                                    

"kita lihat, apakah kau akan bertahan nanti, sayang." Ucap seseorang menyeringai.

Di sisi lain, Twins saat ini baru sampai di sekolah. Ketika Twins akan melangkah masuk, tiba² sebuah suara menghentikan mereka.

Twins menoleh, dan melihat pada mw berjalan mendekati mereka. Axel hanya diam, setia dengan tatapan datarnya. Sementara Exa melambaikan tangannya.

"Hai kakak." Ucap Exa tersenyum manis.
"Ugh.. gw kangen banget sama lo Xa." Ucap Nindya dkk.
"Kan baru kemarin kita ketemuan. Kok udah kangen?" Tanya Exa polos.
"Ya biasa lah🙄" Ucap Rina.
"Msk kls." Ucap Axel kutub.

Para mw termasuk Twins pergi masuk ke kelas. Banyak tatapan mata yang di layangkan kepada mereka. Hanya saja ada beberapa yang merasa kalau si Exa itu nggak cocok sama para mw. Salah satu dari mereka, adalah orang misterius yang berada di teks paling atas.

Twins tentu tau tentang orang itu. Dari aura nya aja udah mencolok banget, jangan lupa mereka itu King and Queen psikopat. Jadi kepekaan terhadap musuh berada di puncak paling tinggi.

Exa menatap Axel, begitu juga sebaliknya. Mereka mengangguk, lalu tetap berjalan menuju ke kelas mereka.

Sampai di kelas, bel sekolah berbunyi. Para mw berdecak kesal, waktu mereka untuk bersantai dulu telah hilang. Bisa saja mereka bolos, tapi kan ini pelajaran nya si guru killer. Guru paling di benci oleh semua murid di sana.

"Baiklah anak². Keluarkan buku paket kalian, kerjakan hal 40 sampai 60." Ucap guru itu tegas.

Eeehhh..

Kok banyak amat si bu

Jangan lah bu, pliss

Sedikit aja lah bu pliss

Buuu..

PLAK

Guru itu memukul meja sangat keras, hingga membuat seisi kelas kaget. Tentu saja Exa juga kaget, dia bahkan hampir menangis. Tapi dia menahannya, di sebelah nya kan ada Axel☺️

"JANGAN MEMBANTAH! KERJAKAN SAMPAI HABIS!!" bentak guru itu.
"Istirahat, tugas ini harus segera selesai." Ucap guru itu lagi.

"Bangsat!" Batin seisi kelas mengumpati sang guru.

Coba kalian bayangkan. 1 halaman saja soalnya ada 10 lebih. Terus halaman lainnya ada 15 lebih atau berapa. Kalo ngerjain sampe halaman 60 kan😫

Twins tanpa basa-basi langsung mengerjakan. Axel dengan tatapan datar nya, Exa dengan tatapan polos nya. Murid lainnya mengerjakan sambil mengumpati sang guru dalam hati.

Para mw sih ya gitu. Yang bar bar ngumpat di dalam ati, yang kalem batin kata SABAR 100×, dan yang kulkas hanya diam dengan perasaan sedikit kesal.

Beberapa jam kemudian, bel istirahat berbunyi. Semua murid hanya bisa pasrah dengan nasib mereka selanjutnya. Mereka semua belum selesai mengerjakan tugas ini.

Bahkan Twins yang udah S3 masih belum selesai. Axel kurang 4 soal lagi, sementara Exa kurang 6 soal lagi. Waktu nya tidak cukup!!

"Kumpulkan!! Dan.. bagi yang belum selesai, ANGKAT TANGAN!!" Teriak guru itu.

Semua murid di sana angkat tangan. Belum ada yang selesai. Guru itu menggeram marah, bagaimana mungkin mereka tidak menyelesaikan?

"Kenapa kalian semua tidak bisa menyelesaikan soal mudah seperti ini hah!! Kalian ibu hukum, tidak boleh istirahat! Berdiri di lapangan, hormat sampai bell masuk." Ucapnya.

Semua murid menggeram marah. Apa apaan ini!! Kenapa ni guru gak di pecat aja sih ha? Bener² ngerusak mood.

Buk, jangan main hukum dong buk!!

Iya buk, saya udah laper banget ini buk

Gak bisa gini buk, kami sebagai murid butuh istirahat.. apa lagi ibuk tadi ngasih tugas banyak banget buk!!

Ya buk!! Ibuk gak bisa main hukum dong.

Para mw dan twins hanya diam. Mereka menatap datar guru itu. Apa dia tidak punya perasaan apa? Bisa² dia kejam banget sama murid.

"DIAM!!" Bentak guru itu lagi.
"JANGAN MEMBANTAH! ATAU KALIAN SAYA BERI HUKUMAN YANG PALING PARAH DARI INI." Lanjut nya.
"Kamu yang disana." Ucap guru itu menunjuk Exa.

Segera saja Exa mendongak. Ia menunjuk diri sendiri, dan di angguki oleh guru itu. Exa segera saja berdiri dan mendekati guru itu.

Semua murid, dan para mw khawatir dengan Exa. Sementara Axel menatap tajam guru itu.

"I iya bu?" Ucap Exa hati².
"Begini saja, jika kalian ingin istirahat. Semua hukuman kalian akan di tanggung anak ini, jika kalian menolak lagi, maka kalian akan menjalani hukuman itu." Ucap guru itu nge smirk.

Semua murid terkejut mendengar hal itu. Mereka ingin saja istirahat, tapi kalo syarat nya ini.. bagaimana bisa mereka membiarkan Exa yang lugu ini panas²an di lapangan?

Axel mengepalkan tangannya. Aura membunuhnya mulai keluar, membuat semua orang di kelas ketakutan. Tapi guru itu tidak menghiraukan, dia tetap kekeuh pada ego nya.

Exa hanya tersenyum. Dia berbalik, dan menatap semua temannya. Dia tidak apa² kalo harus tanggung semua nya. Toh nanti tu guru bakal mati. Kenawhy? Karena Exa ngeliat Axel.

Axel menatap Exa, ia memberi kode yang hanya di ketahui oleh Exa. Gadis itu mengangguk, lalu kembali menatap sang guru.

"Teman².. kalian keluar lah. Istirahat sana, nanti Exa nyusul kok." Ucap Exa tersenyum.
"Tapi Xa." Ucap Sarah.
" Kalian pergi ke kantin aja. Exa ndak papa kok. Udah sana." Ucap Exa.

Semua murid saling menatap. Hingga pada akhirnya, mereka pergi meninggalkan kelas. Mereka tidak tau aja, kalo nanti bakal ada sesuatu yang membuat mereka seneng.

"Ayo ikut saya." Ucap guru itu, lalu menarik tangan Exa kasar.

Gadis itu sedikit meringis, guru ini benar² kejam. Dia tau kenapa guru ini malah memilih Exa. Dia di suruh oleh seseorang, dan akan di bayar mahal oleh orang itu.

Exa dan guru itu berjalan bukannya berjalan menuju ke lapangan, tapi malah berjalan menuju ke belakang sekolah. Saat di koridor sekolah, disana terlihat sangat sepi. Tidak ada murid ataupun guru disana. Hingga jalan mereka di halangi oleh Axel.

"Minggir kamu!" Ucap guru itu.

Axel hanya diam. Dia menatap guru itu tajam, karena sudah memperlakukan adiknya dengan kasar.

BRUK

Guru itu di banting hingga terbentur ke lantai. Dia di banting oleh Exa. Guru itu meringis kesakitan, dia kaget melihat anak selugu ini bisa membantingnya.

"Apa apaan kalian!! Cepat lepaskan saya!!" Teriak guru itu.
"Sshh.. jangan teriak². Exa ndak suka loh." Ucap Exa dengan nada sadisnya.
"Apa yang hmmppp.." Mulut guru itu di bekap oleh Axel.
"shut up bitch! your voice is so annoying." Ucap Axel dengan deep voice miliknya.

Twins menyeret guru itu menuju ke gudang. Tempat nya agak jauh dengan belakang sekolah. Jadi orang yang nyuruh gak bakal tau.

Sampai di gudang, guru itu di banting lagi hingga membentur barang². Guru itu berusaha untuk mendongak, Tapi yang ia lihat adalah.. dua orang iblis yang selalu siap membunuh nya sekarang.

-bersambung-



AXEL and EXA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang