~12~

7.8K 693 36
                                    

"Hmm.. apa kabar tuan Marco, dan tuan muda Ali." Ucap Axel.
"Sudah ku duga, ini kalian." Ucap Marco tersenyum senang.

-----

Twins, Marco dan Ali saat ini sedang bertatapan. Mereka hanya berdiam diri sambil tatap² an seperti itu dari tadi.

Karna jengah, Exa mulai fokus kepada susu coklat nya. Tak peduli dengan Axel, Marco dan Ali.

"Jadi.. bagaimana kabar kalian." Ucap Marco.
"Baik." Ucap Axel datar.
"Exa kaget loh, paman sama kak Ali bisa tau kalau kami masih hidup." Ucap Exa.
"Yaah.. itu semua berkat anakku ini." Ucap Marco.
"Tapi paman sama kak Ali udah tua banget haha.." Ucap Exa polos.

Marco dan Ali hanya terkekeh. Memang benar, mereka semakin menua. Bisa saja Marco jadi kakek². Si Marco kelihatan kek Sugar Daddy :v. Dan Ali bisa saja di panggil om. Penampilan kek duda, padahal bukan duda :)

Dulu Ali hanya beberapa tahun lebih dari Twins. Tapi sekarang? Mungkin 10 tahun lebih. W males ngitung ಥ‿ಥ

"Apa sebaiknya, kami memanggil kalian kakek dan om?" Ucap Exa polos.
"Pfftt.." Axel mencoba untuk menahan tawa nya.
"Sabar, ini Ina.. jangan di bunuh ༎ຶ‿༎ຶ" Batin Ali tertekan.
"Itu bener kok, Ina gak salah kok, w udah kakek² kok iya(〒﹏〒)" Batin Marco tertekan.
"Panggil kami paman dan kakak seperti biasa aja." Ucap Marco.
"Ok." Ucap Exa manggut-manggut.

Marco dan Ali menghela nafas panjang, sementara Axel terkekeh melihat Marco dan Ali tertekan karena adiknya yang polos ini.

Marco, Ali dan Axel berbincang bincang tentang.. entah tentang apa. Yang penting tentang Mafia, bisnis, dan hal hal psikopat lainnya.

Karena Exa bosen, dia memutuskan untuk mengehack sebuah akun. Akun yang di kunci, bahkan yang tersulit akan ia bobol, lalu di tinggal.. hehe..

Beberapa menit kemudian.

Brak!

Axel, Marco dan Ali menoleh. Mereka melihat Exa dengan wajah syok, dan tentu saja keringat nya yang mengalir deras.

"Ada apa Exa?" Tanya Ali.
"Hey, what's wrong?" Tanya Axel.
"Paman.." Ucap Exa lirih.
"Yes baby?" Ucap Marco tersenyum.
"Apa.. Rendy udah mati?" Tanya Exa pelan.

Axel, Marco dan Ali kaget. Apa? Kenapa Exa tiba² tanya seperti itu? Apakah ada sesuatu yang salah?

"Kenapa tanya itu?" Tanya Marco bingung.
"Jawab aja paman." Ucap Exa menatap Marco.
"Huh.. baiklah. Rendy sudah mati, bersama dengan hari meninggalnya kalian." Ucap Marco.
"Kenapa tanya dia?" Tanya Axel datar. Dia gak sudi mengingat kenangan itu lagi.
"Jika Rendy memang udah mati, tapi.. ini apa? I ini siapa?" Tanya Exa.

Axel mengambil hp Exa, dan segera saja membaca data yang ada disana. Mata nya terbulat sempurna ketika Axel selesai membaca data itu.

Tangannya mengepal dengan kuat, tatapan nya berubah menjadi tajam. Ali mengambil hp Exa dari tangan Axel, dan membaca nya bersama dengan Marco. Sama seperti Axel tadi, Marco dan Ali juga sangat terkejut.

Bagaimana tidak? Orang yang selama ini mereka anggap mati, masih hidup? Ya.. Rendy memang masih hidup, entah bagaimana ceritanya dia masih hidup. Si Rendy gak pindah raga kok, tetep ada di tubuhnya yang asli:)

"Jadi pria brengsek itu masih hidup." Ucap Ali emosi.
"Huh.. benar² manusia hina." Ucap Marco marah.
"Yang benar saja! Si Rendy masih hidup? Jika terus begini, mungkin saja kami tidak bisa selamat. Bisa saja kami di incar oleh Rendy." Batin Axel dengan tatapan tajam nya.
"Kak.. kita mau bagaimana? Lihatlah, tujuan nya Rendy untuk menghancurkan paman Marco, kak Ali dan diri mu kak." Ucap Exa lembut.
"Huft.. nanti kakak pikirkan oke." Ucap Axel lembut.

AXEL and EXA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang