Di taman dekat panti, Hana dan para anak² panti sedang bermain. Disana juga ada Twins X yang sedang sibuk dengan dunia mereka sendiri.
Hana terlihat melamun, memikirkan sesuatu. Exa mengernyit bingung, biasa nya Hana tidak akan melamun seperti ini jika ada masalah yang menganggu nya.
"Bunda? Kenapa kok melamun?" Tanya Exa.
"Hmm? Bunda nggak papa kok." Ucap Hana senyum lembut.
"Bohong ih, Exa tau bunda lagi mikirin sesuatu." Ucap Exa cemberut.
"Hahah.. maaf ya. Oh ya, kalian udah memikirkan tawaran tuan Alexander?" Tanya Hana.
"Bunda pasti mikirin soal om itu ya? Huh.. ndak tau bunda, Exa lagi nunggu jawaban kak Axel." Ucap Exa menggenggam tangan Axel.
"Kalo menurut bunda, sebaiknya kalian terima saja. Kalian lihat kan, wajah tuan Alexander dan nyonya Alexander benar² menunjukkan rasa penyesalan. Jadi mungkin aja, dengan kalian menerima ajakan mereka, kalian bisa bahagia." Ucap Hana tersenyum lembut.Axel dan Exa hanya terdiam mendengar kata² Hana. Yaah mungkin benar, mungkin juga tidak. Karena jika mereka memutuskan untuk ke keluarga Fernanda, bisa saja mereka tidak menerima dan akan menelantarkan mereka seperti Indra dulu.
"Mungkin perkataan nya ada benar nya juga." Batin Axel.
"Jadi kak? Kakak bakal milih keluarga siapa?" Tanya Exa.
"Kalo kamu mau nya siapa dek?" Ucap Axel menatap Exa.
"Mm.. kalo adek sih terserah kakak. Apa aja pilihan kakak, adek ikut aja sih hehe.." Ucap Exa.Axel tersenyum. Ini lah mengapa, Exa adalah keluarga nya yang sangat berharga. Tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi Exa di hati Axel.
Axel sudah memutuskan untuk pergi ke rumah keluarga Alexander. Walau masih terbesit rasa benci yang sangat mendalam di hati nya, tapi.. hal itu tidak dapat menghilangkan fakta bahwa mereka anak kandung dari Indra Alexander.
S
K
I
PSaat ini, seluruh keluarga Alexander berada di sebuah Cafe. Mereka sedang menunggu 2 orang yang sangat mereka nantikan ini.
Tring~
Pintu Cafe terbuka, terlihat lah Twins yang sangat tampan dan cantik. Mereka menjadi pusat perhatian semua pelanggan.
Keluarga Alexander senang karena akhirnya mereka bisa bertemu dengan Twins X. Mereka tidak benci, tapi malah merasa bersalah dan sangat menyesal atas takdir Twins.
Axel dan Exa menghampiri ruangan VVIP keluarga Alexander, dan membuka nya. Terlihat lah seluruh keluarga Alexander disana.
"Oh kalian datang. Duduklah." Ucap Zia senang.
"Ba baik/hmm.." Ucap Exa dan Axel.Twins X duduk. Dengan Exa yang memeluk Axel erat, dan Axel yang menatap mereka dengan tatapan dingin bin datar. Keluarga Alexander bahkan merasa merinding dengan tatapan Axel.
"Ja jadi?" Ucap Indra.
"Hmm.. kami ikut kalian." Ucap Axel dingin.
"Benarkah!!" Ucap Zia antusias.
"Hmm.." Dehem Axel malas.
"Tapi, kami tidak bisa langsung memaafkan kalian begitu saja. Jadi jangan heran jika saya bersifat kejam kepada kalian." Ucap Axel tegas.Keluarga Alexander tertegun. Mereka merasakan aura ketegasan dan aura membunuh dari tubuh Axel.
Mereka hanya mengangguk dengan ragu. Toh mereka juga sudah tau kalo Twins X itu membenci membenci keluarga mereka. Jadi mau tidak mau, mereka harus menerima resiko.
"A ah iya, kalian ingat aku?" Ucap Ken gugup.
"Oh, kamu kan kakak² itu." Ucap Exa polos.
"Nama kalian siapa?" Ucap Sean kikuk.Exa melirik Axel, dan di balas anggukkan oleh Axel. Exa melirik keluarga Alexander, karena dia masih mengingat saat² dimana mereka menelantarkan diri nya dan kakaknya.
"Exa Adelia Fernanda." Ucap Exa dengan polos.
"Axel." Ucap Axel dingin.Mereka semua gemas dengan Exa yang menatap mereka dengan tatapan polos. Tapi mereka menahannya, karena ini baru awal. Dan Twins X juga masih membenci mereka.
Mereka makan dengan khidmat saat pesanan datang. Axel dan Exa hanya diam, dan keluarga Alexander hanya diam dengan perasaan gak nyaman.
"Apa kalian mau sesuatu?" Tanya Zia berusaha akrab.
"Tdk." Ucap Axel.
"Mm.. Exa mau es krim." Ucap Exa ragu.Zia mengangguk. Ini pertama kali nya, walau Axel tidak, setidaknya ada Exa yang perlahan menerima mereka.
"Ah iya, besok kalian tinggal di mansion kami." Ucap Indra.
"Hmm.." Dehem Axel, Exa hanya mengangguk.Indra hanya memaklumi. Sangat susah mendekati twins X. Beruntung hanya Axel yang dingin, bagaimana jika kedua nya dingin? Bukankah mereka akan berhadapan dengan patung es? Aura nya Axel yang dingin aja udah bikin buku kuduk berdiri, apa lagi aura Exa. Bisa² mereka kehilangan nafas, saking menyeramkan nya.
"Ah iya, kak.. kata nya ada penculik anak kecil di jalan tak jauh dari sini." Ucap Exa.
"Oh.. nanti kita urus." Ucap Axel mengelus kepala Exa.
"Maksudnya?" Tanya Nathan.
"Ini masalah kami." Ucap Axel dingin.
"Kami tau kalian psikopat." Ucap Sean datar.
"Dari kapan kalian tau?" Ucap Exa.
"Dari saat kalian membunuh 4 preman." Ucap Indra.Twins X hanya ber oh ria. Jika mereka udah tau, ya udah sih. Kalo macam² tinggal bunuh beres.
Santuy bener kau nak :) /-Author
-bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
AXEL and EXA (END)
FantasíaCerita ketiga gw.. yang gak suka, gak usah di baca!! . . . Twins yang sangat suka membunuh orang. Di siang hari, mereka akan menjadi seperti seorang anak remaja pada umumnya. Tapi di malam hari, mereka akan menjadi iblis kejam tak pandang bulu. Kedu...