ketika sulit

59 2 0
                                    

saya sering berpikir, apakah saya yang bodoh, atau memang saya yang terlalu tidak penting untuk mereka?

berkali-kali saya berusaha bangkit, terseok-seok, tertatih-tatih, seolah saya sudah mencapai batas kesanggupan diri.

namun mengapa hanya mata itu yang menoleh pada saya? hanya bisik-bisik membuat saya berprasangka buruk? hanya tawa yang seakan mensyukuri kesialan ini?

saya bertanya, apakah saya bodoh karena berharap saya ini berharga? apakah saya bodoh karena berharap mendapatkan sedikit bantuan untuk kembali berdiri lagi?

ataukah memang, saya hanyalah seseorang yang tidak diinginkan kehadirannya hingga mengganggu mereka?

saya selalu berharap, akan ada hari dimana mereka mengubah pemikiran saya, memberikan penjelasan bahwa apa yang ada di kepala saya ini salah namun ...,

sepertinya penantian saya berujung sia-sia.

monologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang