tidak ada ujungnya

10 0 0
                                    

kenapa pada akhirnya aku berada di titik yang sama?

memulai dengan langkah yang berat, berjuang dan bertahan dengan mati-matian, berharap akan ada akhir yang baik, lalu ....

yang tersisa adalah jeda.

semula disebut jeda kemudian menjadi yang tak punya akhir.

katanya kalau kita berusaha keras, akan ada akhir yang baik ke depannya. katanya bila kita bersedia memulai sebuah mimpi, maka kita harus bangun dan memperjuangkan. katanya bila kita tidak menyerah sampai akhir, akan ada saatnya kita menikmati masa-masa indah dari perjuangan itu sendiri.

lalu kenapa proses ini berbeda?

mengapa untuk langkahku justru aku terus mengulangi fase yang sama. memulai, berjuang, berhenti. kemudian memulai lagi, berjuang lagi, kemudian terhenti.

dimana akhir yang katanya indah itu? dimana janji manis dari sebuah usaha itu? apakah aku harus berjuang sekali lagi? sampai kapan aku harus bertahan seperti ini?

ada saatnya terkadang, benar-benar kadang, suatu hari itu, ada titik dimana lelah dan jenuh itu datang. saat itu, rasanya ingin menyerah dan mengakhiri semuanya terasa lebih mudah. terlintas sebuah pikiran buruk yang tidak tahu darimana ia berasal.

lalu di lain hari, ada kalanya perasaan yakin itu datang. sebuah keyakinan bahwa semua ini benar-benar akan berakhir nanti. akan ada akhir yang baik meski belum juga menampakkan wujudnya.

kemudian di lain waktu lagi, ada rasa jenuh dan muak. berkali-kali ingin menyerah, berkali-kali ingin tetap bertahan.

tolong beri aku kesempatan.
kesempatan dimana aku bisa melihat akhir baik seperti yang telah dijanjikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

monologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang