dulu kupikir, setiap orang pasti mencoba memahami seseorang di sisinya. karena itu, aku merasa tidak perlu terlalu berhati-hati untuk melakukan sesuatu. ya, karena kupikir, mereka akan memahami aku.
namun sepertinya, waktu memberikan jawaban sedikit terlambat. ketika aku mulai kehilangan sedikit demi sedikit rasa percayanya, ketika yang tersisa hanyalah rasa ingin menghindar, waktu berbicara bahwa aku harus berusaha lebih baik lagi.
saat ini aku berusaha.
aku harap semua orang tahu tapi waktu terlanjur berlalu membawa semua rasa bahagia itu untuk dijalani bersama-sama.
kali ini dia mau aku paham bahwa aku keterlaluan.
dia ingin aku juga memahami bagaimana seharusnya aku menjalani hubungan di kehidupan yang butuh kehati-hatian bila tidak ingin kehilangan.
saat orang-orang mulai menjauh dari lingkaran hidupku, maka aku pikir, saatnya aku membuka lingkaran itu agar semakin luas untuk dimasuki.
setelah kupikir, selama ini aku hanya membuat lingkaran kecil hingga orang-orang mesti bersusah payah untuk melewati garis itu dan menjangkau aku.
tapi kini aku lelah.
bolehkah mereka kembali agar lingkaran yang telah kubuat luas ini tidak terasa kosong?
aku salah.
dan aku telah lelah.
jadi tolong kembalilah, waktu. aku tidak sanggup meraih mereka lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
monolog
Poetryketika berdialog adalah hal yang sulit, maka di sini, suara hatimu adalah teman bicaramu. yang kesepian, bukan berarti sendirian. tapi yang sendirian, bisa jadi dia sedang kesepian. tertanda, sebuah kisah tanpa akhir. # 1 - tentangaku (23-04-22) ...