baru sekali ini perpisahan tak semenyedihkan itu. mungkin memang ada air mata yang menggenang di pelupuk mata namun tidak sebanyak itu untuk mendorongnya keluar dan jatuh membasahi pipi.
baru sekali ini rasanya lega, pada peristiwa yang seharusnya menjadi kesedihan yang amat mendalam dan penyesalan yang tiada tara.
sepercaya itukah dirimu bahwa semua baik-baik saja?
jawabannya, tentu tidak.
ketenangan adalah kunci dari segalanya.
sekacau-kacaunya hari, kegelisahan adalah salah satu penyebabnya. seberantakan apapun hari, rasa tidak nyaman adalah salah satu alasannya.
jika ada yang mengatakan bahwa tenang dan yakin adalah solusi terbaik, maka itu benar.
tidak ada yang lebih baik daripada jiwa yang yakin bahwa semua akan baik-baik saja. tidak ada yang lebih meyakinkan daripada jiwa yang percaya bahwa tidak ada usaha yang akan mengkhianati hasil. tidak ada yang lebih baik daripada jiwa yang yakin bahwa diri sendiri sudah berupaya semampunya.
apa makna dari semampunya itu?
apakah sekedar dijalani asal-asalan? asal selesai, asal dikerjakan, asal berakhir. bukan.
semampunya adalah berusaha sekuat tenaga sampai dimana diri ini merasa telah mencapai batasnya. berusaha sekuat tenaga sampai diri ini merasa berada dititik terakhirnya.
bila diri sudah berusaha semampunya lalu menaruh rasa tenang dan yakin dalam hatinya, bukankah itu titik terakhirnya?
karena pada akhirnya, yang kita harus yakini bukanlah diri kita sendiri. karena pada akhirnya yang harus kita percaya bukan diri kita sendiri.
siapa kita sampai mampu menentukan takdir seperti apa yang harus kita dapat? siapa kita yang merasa paling tahu apa yang diinginkan oleh diri kita sendiri?
Tuhan punya jawaban yang tepat untuk itu semua.
maka tenang dan yakin merupakan kuncinya bukan tertuju untuk diri kita sendiri.
tenang dan yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja karena usahamu sendiri? tidak mungkin. tapi tenang dan yakin bahwa Tuhan punya jawaban atas semua kerja keras yang telah kita kerahkan.
benar kalau dibilang hidup ini adalah ujian. tentang seberapa percayanya kita pada Tuhan pada jalan hidup kita. tentang seberapa yakinnya kita bahwa Tuhan punya jalan yang Ia persiapkan.
maka hidup setelah berusaha adalah pasrah.
pasrah bukanlah titik dimana kita merasa tidak yakin pada hasil yang Tuhan tentukan. pasrah adalah titik dimana kita merasa tenang dan yakin bahwa Tuhan telah mempersiapkan apa yang kita butuhkan.
maka setelah itu, yang hilang tidak lagi terasa menyedihkan. yang pergi tidak lagi terasa hilang.
karena kamu tahu bahwa Tuhan telah melihat seperti apa pasrah dan semampunya versi kamu.
![](https://img.wattpad.com/cover/289445650-288-k135698.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
monolog
Poetryketika berdialog adalah hal yang sulit, maka di sini, suara hatimu adalah teman bicaramu. yang kesepian, bukan berarti sendirian. tapi yang sendirian, bisa jadi dia sedang kesepian. tertanda, sebuah kisah tanpa akhir. # 1 - tentangaku (23-04-22) ...