monolog

sakit hati

gue selalu berpikir kalau gue harus mendapatkan apa yang gue mau. katanya, kalau ada sesuatu yang diinginkan, gak ada salahnya untuk memperjuangkan. atau bahkan gue dengar, ketika kita menginginkan sesuatu, maka kita harus berusaha untuk meraihnya.

melalui pikiran itu, gue selalu merasa apa yang gue inginkan adalah yang terbaik untuk gue karena pastinya ketika gue berhasil mencapai itu, gue akan merasa senang luar biasa.

gak pernah sekalipun terlintas di kepala gue kalau apa yang gue inginkan bisa saja mengecewakan gue. kalau apa yang gue inginkan bisa juga menghancurkan gue karena harus berjuang keras untuk mendapatkannya.

gue harus berjuang, harus melakukan banyak pengorbanan.

gak pernah terpikir di kepala gue kalau sewaktu-waktu, gue bisa aja gagal untuk sampai. gue bisa saja merasa lelah di tengah jalan. gue juga bisa kehilangan banyak hal. gak pernah terpikir kalau pada akhirnya gue bisa merasa bahwa apa yang gue inginkan selama ini hanyalah sia-sia karena gue gak mendapatkan apa-apa.

mungkin memang seharusnya, gue gak berharap terlalu banyak. termasuk pada diri gue sendiri.

karena pada akhirnya, gue yang memulai, gue yang berharap, gue yang berjuang, gue yang berusaha, tapi gue juga yang akhirnya mengakhiri, gue yang kecewa, gue yang jatuh, gue yang berujung sia-sia, gue juga yang sakit hati sama diri sendiri.

di saat gue sendiri gak tahu bagaimana caranya sembuh dari sakit hati sama diri sendiri.