katanya kalau mencoba menjalin hubungan berkali-kali tapi akhirnya berujung gagal terus, maka kesalahannya itu ada di diri sendiri.
aku mencoba menebak berkali-kali. meski ini bukan tentang sebuah hubungan asmara, tetapi kegagalan adalah sebuah hal yang sering terjadi untuk sebuah kemungkinan. mungkin berhasil, mungkin gagal.
berkali-kali aku bertanya pada diriku sendiri apa mungkin benar aku adalah sebuah kesalahan itu sendiri. aku ingin bertanya, tetapi seolah aku tidak mampu bercermin sendiri.
aku ingin tahu apa maksud dari tatapan itu. akankah aku memang separah itu untuk menjalin sesuatu?
aku menantikan ada yang bicara namun ketika waktunya datang, aku justru sakit hati.
aku hidup seperti manusia yang lupa hakikatnya bagaimana bersikap selayaknya seorang manusia. yang egois, yang keras kepala, yang iri dengki, yang ingin selalu benar, yang tidak ingin terluka, namun juga yang berperasaan.
manusia adalah perpaduan dari dua warna. perpaduan berlawanan arah dari makna perasaan itu sendiri. maka tak jarang manusia disebut abu-abu. tak hitam, tak juga putih. bukan iblis juga bukan malaikat.
kita kelabu. warna yang tak mengarah namun terlihat sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
monolog
Poetryketika berdialog adalah hal yang sulit, maka di sini, suara hatimu adalah teman bicaramu. yang kesepian, bukan berarti sendirian. tapi yang sendirian, bisa jadi dia sedang kesepian. tertanda, sebuah kisah tanpa akhir. # 1 - tentangaku (23-04-22) ...