berkali-kali aku memejam, berkali-kali aku tertidur, berharap lelah letih akan hilang kala mata terbuka dan terbangun dengan segar.
namun mengapa rasanya hanya lelah meski tidur berkali-kali? mengapa rasanya ingin terus istirahat meski baru saja bangun dari tidur?
apa yang salah? bagaimana harusnya aku beristirahat?
waktuku tak sempat. aku punya banyak hal yang harus kulakukan meski rasanya jiwa ini tak kunjung sembuh dari letih.
mungkin jika kini aku tengah berjalan menuju jalan yang tak berunjung, aku hanyalah seseorang yang berjalan dengan terseok-seok, tergopoh-gopoh. kendati demikian, langkahku tak bisa berhenti.
bagai dikejar kegelapan di belakang punggungku, aku juga menghadapi kegelapan pada jalan di depan tanpa tahu dimana akhir dari perjalananku ini.
inginku istirahat. kuharap aku bisa melepas sepat di mata dan rasa berat di kepala.
namun ku tak sempat. aku tak boleh tersendat. meski mauku istirahat, namun aku harus tetap semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
monolog
Poesiaketika berdialog adalah hal yang sulit, maka di sini, suara hatimu adalah teman bicaramu. yang kesepian, bukan berarti sendirian. tapi yang sendirian, bisa jadi dia sedang kesepian. tertanda, sebuah kisah tanpa akhir. # 1 - tentangaku (23-04-22) ...