SAH?!

1K 50 0
                                    

vote&komen
happy reading!

SAH!!

Kata dengan 3 huruf itu menggema di seluruh gedung yang bernuansa putih, tanpa terasa air mata Raina meluruh karena nyatanya status dari seorang mahasiswi kini telah menjadi seorang istri dari seorang Halim rafif syabani. setelah kata SAH terucap ia berjalan sangat anggun ke tempat ijab kabul untuk bertemu dengan suami nya, dengan di sisi sebelah kanan nya di temani Malik kaka dari raina itu.

Semua pasang mata menatap nya tajub, dengan kebaya putih dan riasan adat jawa nya. tubuhnya kini sudah berhadapan dengan badan tegap, manik mata coklat nya menatap mata Halim yang menjadi teduh tidak seperti biasanya.

"sekarang istri mencium tangan suami, dan suami mencium kening sang istri." ucap penghulu sebagai komando.

Sengan ragu tangan mungil raina meraih tangan Halim lalu dengan tulis mengecup punggung tangan suami nya itu, ah suami raina sangat geli bahwa sekarang Halim menjadi suami nya. setelah raina kembali tegak Halim meraih tengkuk istri nya lalu mengecup kening nya.

"ekhem mas halim sama mba raina jangan lupa kasih zizi keponakan ya." ujar zizi dengan mengedipkan mata untuk menggoda kaka dan kaka ipar nya sedang halim hanya terkekeh biasa namun raina menatap zizi dengan pelototannya.

Sudah 5 jam lama nya Raina dan Halim berdiri menyalami banyak tamu yang datang, eits bukan tamu Raina dan Halim melainkan tamu kolega bisnis kaka nya dan ibu halim.

huft, hela nafas Raina dengan rasa lelah dan kepala pusing akibtan sanggulan.

"kalo cape duduk aja, udah dikit ini." suara halim memecahkan keheningan di antara mereka, Raina tidak menjawab ia langsung duduk dan di ikuti Halim.

Tiba-tiba Raina memegang perut nya merasakan asam lambung nya yang naik dan keringat yang mulai bercucuran di area kening nya, Halim yang melihat itu langsung turun dan menyuruh pelayan chatring untuk mengambil satu piring makanan dan segera berjalan menuju ke arah raina kembali.

"makanya kalo punya Maag jangan sok sok an ga makan begitu." ucap Halim datar dan Raina yang menatap nya dengan sinis.

"sini buka mulut nya." ucap nya lagi sambil mengulurkan satu sendok makanan ke arah raina.

"biar gue makan sen-"

"di bilang jangan sok sok an, tangan banyak hiasan gitu mana mungkin bisa makan sendiri." ucap Halim dengan nada sinis.

Dengan nurut Raina menerima suapan demi suapan dari Halim, hingga hanya waktu 5 menit makanan itu sudah ludes dan masuk ke dalam perut Raina.

"lu ga makan lim?" tanya Raina usai ia minum namun hanya di balas gelengan oleh halim.

cih suruh orang makan tapi diri nya juga ga makan.

kesal nya dalem hati.



-Presma-


Hotel.

Di tempat itu Raina dan Halim berada setelah acara seharian yang melelahkan sekali bagi mereka berdua. Raina dan Halim menolak sebenarnya untuk berada di tempat ini, karena menurut nya sangat membuang waktu namun ibu-ibu rempong di sana bilang, biar ngadon nya enak.

WTF?!

Dengan raut ogah-ogahan Raina tidak akan mengadon bersama halim, tidak pernah terbayangkan di fikiran nya sama sekali untuk melakukan nya dengan presma sedeng itu.

Sekarang Raina duduk di depan meja rias untuk melepas kan sanggul dan hiasan di sekujur tubuh nya, namun tiba-tiba mata nya terpatok di cincin pernikahan, ah tak mengelak lagi ia sudah menjadi istri Halim dan bagaimana pun ia harus tetap menjadi istri yang baik untuk suami nya itu.

PRESMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang