jealous (?)

869 45 0
                                    

vote dan komen
happy reading!



Status nya miliki ku tapi tak bisa ku genggam secara untuh.

-H


halim melirik jam yang ada tangan nya, jam menunjukan pukul 9:30 yang artinya kelas sudah selesai dan ia berfikir pasti kelas Raina sudah selesai, ia terbangun dari duduk nya dan membuat rengga mengalihkan pandangan nya ke halim.

"kemana lim?" tanya rengga dengan nada terkesan kaku dan dingin seperti biasanya.

"biasalah nyamperin calon istri." ucap halim dengan berlalu jalan untuk menemui Raina yng ia sebut calon istri nya itu, sedangkan arengga hanya menatap dengan heran.

Dengan santai ia berjalan menyusuri koridor gedung jurusan raina, dengan sedikit tersenyum tipis membuat mahasiswa melihat ke arah halim dengan aneh.

'eh gila, kok bisa-bisa nya si presma senyum.'

'ha? ka halim senyum?'

'aaaa gila ka halim ganteng banget'

'omegat ganteng nya'

Halim hanya menggelengkan kepala mendengarkan berbagai ucapan yang di lontarkan oleh beberapa adik tingkat nya itu.

saat dekat dengan kelas raina senyum yang tercetak di bibir nya tadi seketika berubah dengan tatapan dingin. menatap dingin tangan yang bergandengan yang sedang berjalan searah kantin.

_HR_

fyuh aku menghela nafas saat kelas ku sudah selesai, ku masukin laptop dan barang yang ku gunakan ke dalam tas kembali. tiba-tiba aku merasakan tangan kekar sedang mengusap kepala ku dengan lembut, ku mendongak dan melihat siapa empuh nya.

"ada disini? selama seminggu kemana aja." tanya ku sinis kepada nya

"ululuh langsung di marahin aja ni sama pacar." ucap danu seperti biasa dengan gaya pecicilan nya. ya tadi itu danu pacar ku yang hilang tanpa kabar seminggu.

aku hanya acuh sambil membereskan tas ku tadi, lalu tiba-tiba aku merasa pelukan hangat dari belakang. "apaan si nu, ini masih lingkungan kelas lepasin." ucap ku yang berusaha mendorong badan danu agar melepaskan pelukan nya kepadaku.

"iya ni, yaudah yuk ke kantin pasti lo belum makan kan ra?" ajak danu sambil dia mengandeng tangan ku.

sesampai di kantin aku dan danu memesan batagor dan orange jus kesukaan ku. kami menunggu makanana datang sambil ku tatap wajah danu yang kelamaan semakin memucat dan badan nya semakin kurus.

"nu." panggil ku memecahkan suasana hening tadi.

"apa sayang?" jawab danu lalu menatap ku.

"lo ga papa? ko gue perhatiin muka lo makin pucet, badan lo juga kurusan." ucap ku sambil memperhatikan terus wajahnya.

"haha, cielah yang merhatiin pacar segitunya." jawab danu dengan kekehan nya.

"nu serius." ucap ku lagi sambil memegang tangan nya.

"ututu, gue ga papa ra jangan di pikirin berlebihan." katanya sambil memeluk badan ku.

PRESMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang