Bumbling

5.2K 207 7
                                    

Vote&coment
Happy reading

Ke lima sejoli ini sedang menikmati santap siang nya, di kantin kampus dekat fakultas filsafat. Entah ada apa Rayya mengajak mereka makan di kantin dekat fakultas filsafat.

"ya Allah ketiga pangeran ku, ganteng nya gak ketulungan tolong."ucap Rayya histeris saat melihat Danu, Halim, Rengga menuju memasuki kantin.

"heh inget salah satu udah ada yang punya, punya sahabat sendiri lagi,"peringat royyan kepada Rayya.

"hehe sorry Ra,"ujar Rayya sambil jarinya membentuk huruf V.

"sans aja kali Ray,"ucap Raina.

"hai pacar."sapa Danu kepada Raina yang hanya di balas senyum oleh Raina.

"udah pesen makanan?"tanya Danu.

"udah kok,"jawab Raina. Tiba-tiba situasi menjadi canggung karena tatapan dari Halim dan Arengga si ketua Senat itu.

"eh kita duduk disini aja, gak enak masa cuma bertiga."ucap Danu kepada Halim dan Arengga.

"gue terserah Halim."jawab Rengga datar.

"terserah."jawab singkat Halim.

"yaudah fix kita duduk disini."ucap Danu dan sudah duduk di sebelah Raina yang memang kosong, sedangkan Halim duduk berhadapan dengan Danu dan Rengga berhadapan Dengan Rayya.

Pesana mereka pun datang, mereka sibuk menikmati makanan masing-masing.

"eh iya Ra, izinin gue ke pelatih kalo gue gak bisa latihan."ucap Radea memecahkan keheningan.

"iya de, nanti gue bilang."jawab Raina.

"latian apa?"tanya Danu dan Halim bersamaan membuat semua orang menatap ke arah mereka.

"Dance."jawab Raina kembali memecangkan kecanggungan mereka.

"loh kamu ikut modern dance?"tanya Danu.

"iya Nu, sorry gue gak ngasih tau."ujar Raina.

"gak papa, itu hak kamu mau ikut apa yang penting berguna."ujar Danu yang membuat Raina tersenyum.

"ekhem tolong inget, disini masih ada orang bukan remahan wafer."ujar Dinno.

"yang lain mah ngontrak di bumi, beda kalian mah netap."tambah Royya.

"apaan sih kalian."sinis Raina kepada kedua cowok yang tadi meledeknya.

"ka Rengga diem aja ka, gak kering tuh bibir diem aja."ucap Rayya yang berusaha menggoda Ketua Senat ini.

"suka-suka."jawab datar Rengga.

"cuma kasian bibir nya pasti kering."ujar Rayya lagi.

"tinggal basain aja, susah amat."jawab cuek Rengga membuat yang lain menahan tawa.

"apa?! Mau ketawa?"tanya Rayya kesal melihat semua orang ingin menertawakan dirinya.

"males princess disini, mending pulang terus rebahan."ucap Rayya, dan meninggalkan mereka.

"kalo perlu gak usah balik lagi ya Ray!"teriak Dinno kepada Rayya yang belum jauh dari mereka.

"sialan! Awas aja lo curut!"umpat Rayya untuk Dinno.

"pulang sore?"tanya Danu kepada sang Pacar.

"kemungkinan,"jawab Raina.

"kalo gitu, aku gak bisa nunggu kamu, soalnya udah janji sama mama, nganterin ke butik tante."ujar lesu Danu.

"gak papa kok Nu, gue bisa pesen taxi online."jawab Raina.

Halim pergi meninggalkan Danu dan Arengga begitu saja, kuping nya terasa panas, matanya terasa muak melihat pemandangan Danu dan Raina yang begitu dekat, tapi Halim melihat sisi ketidaknyamanan Raina, lalu kenapa Raina menerima Danu menjadi pacar nya.

_RH_

Di tempat latihan seseorang meliuk-liukan badannya begitu lincah dan indah, seolah-olah alunan musik dan dirinya itu menyatu. Keringat yang mengucur deras, rasa letih, dan nyeri pada pergelangan kaki nya tidak ia hiraukan, ia terus menari mengikuti alunan musik, seperti tiada hari lain untuk menari.

Lewat tarian itu ia curahkan seluruh perasaan nya, semua tersalurkan. Sekelebat masa lalu berputar di kepala nya, membuat semakin mempercepat gerakan tubuhnya.

Bruk

Tiba-tiba tubuh nya ambruk, nafas yang tidak beraturan membuat nya menutup matanya untuk mengatur nafasnya kembali.

'miss you mom, dad. Aku lemah tanpa kalian' ucapnya dalam hati.

Jam menunjukkan pukul 8 malam tapi entah apa yang ia pikirkan, ia hanya ingin menghabiskan waktu untuk menari, menyalurkan segala sesuatu.

Drtt

Ponsel nya bergetar, menandakan pesan masuk.

Ka malik send you message

Jari nya mulai membuka chat itu.

Besok kaka ke jogja, ada urusan dan ada hal yang kaka harus bicarin ke kamu, dan kaka harap kamu ada waktu untuk bertemu dengan kaka.

Raina menutup matanya, pesan itu hanya ia baca. Raina hanya menarik perlahan dan pergi dari ruang latihan itu. Tanpa disadari ada yang menunggu nya latihan dan melihat gerak-geriknya.










***
Haii presma comeback

Sorry sedikit

Next?

Dont forget Vote&coment!

Cirebon, sabtu 30 november 2019

PRESMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang