FG-03

409 52 3
                                    

Happy reading•
Masih lanjutan part sebelumnya

****

"Sehun sialan!"

Sehun melepaskan tautannya, mendorong tubuh Sejong agar menjauh dari tubuhnya lalu pria itu mengahapus jejak ciumannya bersama Sejong dengan punggung tangannya.

Sejong pun terlihat diam, Dengan menyentuh bibirnya. Sejong melihat tidak ada kata maaf dari pria itu bahkan Sejong melihat seperti tidak terjadi apa-apa, Sehun memutar tubuhnya dan pergi meninggalkan Sejong begitu saja.

"Heii, Tunggu sialan!"

Sehun menghentikan langkah kakinya, dan kembali memutar tubuhnya menghadap Sejong.

"Beraninya kau memanggilku seperti itu, Aku bisa memecatmu kapan saja!"

Sejong berdehem, Memegang tengkuk lehernya ia lupa jika Sehun adalah pemilik perusaahaan dimana ia bekerja.

"Baiklah-baiklah, Jadi mana?" Ucapnya, Seraya mengulurkan telapak tangannya.

"Apanya?"

"Kau bilang akan membayarku? Mana bayaranku?"

"Aku tidak menyangka, Aku memiliki karyawan jadi-jadian sepertimu". Ucap Sehun, sementara Sejong terlihat menahan amaranya dan mengepalkan tangannya kala ia disebut jadi-jadian oleh bosnya.

"Sajangnim yang terhormat, Mana bayaranku. Kau mencium bibirku begitu saja tanpa permisi, Bukankah kau melecehkanku?"

Sehun tertawa mendengar ucapan Sejong.

"Melecehkan? Kalau aku melecehkanmu, kenapa kau diam saja? Apa kau menikmatinya? Apa harus kita mengulangnya?"

"Hei, Sekali lagi kau menciumku ku hajar kau!"

"Kau mau menghajarku?" Ucap Sehun seraya mencondongkan tubuhnya, Hingga kini wajah pria itu begitu dekat dengannya, Sejong pun menatap manik hitam itu. Sejong mengerutkan dahinya sebentar dan berfikir.

"Aku seperti mengenal tatapan ini, Tapi dimana aku pernah melihatnya?".

"Fuhh~~
Sehun menghembuskan nafasnya ke arah Sejong, Gadis itu mematung kala Sehun menatapnya cukup dalam, Setelah hembusan nafas Sehun terasa di permukaan wajahnya Sejong mengedipkan matanya dan mundur beberapa langkah dari tubuhnya.

"Ish!"

"Kenapa? Apa kau menyadari jika aku begitu tampan".

"Terlalu percaya diri!"
Ucap Sejong seraya pergi meninggalkan Sehun, Sejong tidak mau berurusan lagi dengan Sehun. Walaupun insiden ciuman tadi tidak disengaja Sejong masih akan menagih bayaran atas sikap Sehun padanya.

"Sampai bertemu di kantor!" Teriak Sehun. Sejong menutup kedua telinganya, Dan benar-benar pergi meninggalkan Sehun, Sementara Sehun pria itu tersenyum saat Sejong meninggalkannya.

Sehun mendudukan tubuhnya dibangku besi dibawah pohon maple, Helaan nafasnya terdengar Sehun mendorong tubuhnya untuk bersandar di kursi besi itu, Lalu ia berfikir sebentar tentang apa yang mengganggunya.

Sehun membuka ponselnya, Gambar yang terihat menghiasi ponselnya. Sehun mengulas senyum dan ia benar-benar merindukan sosok gadis kecil yang berada disana. Mungkin sekarang ia sudah dewasa, berfoto bersamanya di baling gedung tua di belakang kantornya.

Dua puluh tahun yang lalu, Seorang gadis kecil menyelamatkannya dari mangsaan ular yang akan mematuk dirinya, Dengan berani gadis itu membawa balok kayu dan berlari ke arahnya untuk memukul kepala ular tersebut. Gadis itu bahkan tidak memikirkan keselamatannya, Mungkin jika tidak ada gadis itu Sehun sudah tiada di dunia ini mengingat saat itu Sehun sedang berjalan seorang diri.

FAKE GIRLFRIEND  [SESE COUPLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang