FG-18

235 35 5
                                    

Happy reading•

****

   Sejong menghentikan langkahnya di sebuah apartemen, Apartemen yang lebih mewah dari apartemennya, Ya benar ini adalah apartemen Sehun. Pria itu meminta jika Sejong untuk datang ke apartemennya mengantarkan beberapa berkas yng harus di tanda tangani olehnya.

Baekhyun, Pria itu sedang perjalanan bisnis ke italia jadi Baekhyun tidak bisa menemani Sejong. Ada sedikit keraguan untuk sampai di tempat itu. Sejong menghela nafasnya kemudian kembali berjalan dengan beberapa dokumen yang tergenggam di tangannya.

Suara ponsel yang sejak tadi berdering terlihat diabaikan oleh Sejong, Karena ia pun sudah berada di lokasi yang ditunjukan. Sejong berhenti di depan pintu berwarna hitam. Tatapannya mengarah pada kenop pintu, Setelah kejadian kemarin rasanya Sejong enggan lagi berduaan dengan Sehun sekalipun itu soal kerjaan.

Helaan nafas kasarnya terdengar, Sejong mengulurkan tangannya dan kemudian bersiap untuk mengentuk pintu tersebut namun ternyata pintu tersebut lebih dulu terbuka dengan menampakan Sehun yang keluar membawa satu kantung sampah untuk dibuang.

Sejong berdehem, Melangkah mundur kemudian membungkuk. Keduanya terlihat beradu tatap, Sejong terlihat gugup dengan tatapan maut yang di berikan oleh Sehun.

"Bukankah kita jodoh?"
Ucapnya, Pria itu berjalan kearah tong sampah, Kemudian memutar lagi tubuhnya hingga sekarang keduanya tengah berhadapan.

"Aku sedang tidak ingin membahas apapun sajangnim, Aku hanya mengan-

"Masuklah, Tidak baik bicara diluar seperti ini". Ucap Sehun seraya lebih dulu melangkah masuk ke dalam apartemennya. Melihat sikap Sehun yang seperti itu Sejong pun mengekori pria itu dengan memberi jarak langkahnya.

"Duduklah"

Sejong mendudukam tubuhnya di sofa, Kemudian Sehun pun duduk di samping Sejong. Sejong merasa jika Sehun seolah sengaja bersikap seperti ini.

"Jadi, Mana yang harus aku tanda tangani?"

Sejong memberikan beberapa map, Yang sudah tersusun rapih, dengan pena yang sudah ia siapkan untuk Sehun.

"Sajangnim silahkan dibaca dahulu".

"Bisakah, Saat kita berdua kau tidak perlu memanggilku dengan sebutan itu".

Sejong menghela nafasnya. "Lalu? Harus bagaimana aku memanggilmu?"

"Panggil Sehun, Oh Sehun".

Sejong memutar bola matanya sebal, Sejong benar-benar muak dengan sikap Sehun yang semakin hari semakin banyak permintaan darinya.

"Baiklah, Oh Sehun".

Sehun mengangguk, kemudian menolehkan pandangannya pada Sejong.

"Semakin cantik, Aku terpesona". Lagi Sehun seperti meracau dengan ucapannya membuat Sejong mengerutkan dahinya, Selalu saja Sehun bersikap seperti ini padahal ia tahu jika Sejong mudah luluh dengan ucapannya.

"Sehun berhenti bersikap seperti ini, Apa kau tidak memikirkan Lisa?" Tutur Sejong, Seraya menekan dadanya yang sedikit beremosi.

FAKE GIRLFRIEND  [SESE COUPLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang