kerja kelompok

3.5K 407 20
                                    

Sesuai dengan kesepakatan antara Mingyu dan Wonwoo, hari ini keduanya akan mengerjakan tugas kelompok mereka di rumah Mingyu. Mingyu duduk di depan teras untuk menunggu Wonwoo, sudah lima belas menit sejak Wonwoo bilang akan berangkat menuju rumah Mingyu setelah Mingyu mengirimkan alamat rumahnya. 

Ia tengah menunduk sembari fokus dengan ponselnya saat mendengar suara Wonwoo yang memanggil namanya. "Varo.." Mingyu mendongak dan langsung berdiri dan berjalan ke arah gerbang, ia membukanya sembari menyunggingkan senyumnya. 

"Tadi nggak nyasar kan mas?" Tanya Mingyu.

"Kalo nyasar saya nggak nyampe sini." Balasnya dengan melangkah memasuki area rumah Mingyu. 

Mingyu tertawa canggung dan mengajak Wonwoo untuk masuk. Saat keduanya masuk, mereka mendapati ibunya Mingyu yang sedang menyapu lantai. Wonwoo tersenyum sembari mengulurkan tangannya untuk memberi salam pada ibunya Mingyu. 

Ibunya tersenyum. "Kamu nggak bilang temenmu mau ke sini Varo." Ucap ibunya dan mendapatkan kekehan dari Mingyu sembari menggaruk tengkuknya. Ia kemudian menoleh ke arah Wonwoo. "Namanya siapa nak?" Tanyanya. 

"Dylan Wonwoo Arkana, tante.. Panggil aja Arka." Kenalnya sembari tersenyum. 

"Dylan? Mileanya mana?" Seungcheol keluar dari kamarnya. Wonwoo mengerjap bingung sembari tersenyum canggung.

"Diem bang.." Kesal Mingyu ia kemudian menatap Wonwoo. "Ayo mas, biar cepet selesai ngerjainnya." Ajaknya dan Wonwoo mengangguk, ia kemudian berpamitan pada ibunya Mingyu lalu mengikuti Mingyu ke kamar Mingyu. 

Mingyu menutup pintu kamarnya. "Maaf ya mas, abang Reza emang suka gitu, ngeselin." Mingyu berjalan mengambil bukunya, lalu duduk di karpet bulu yang ada di kamarnya dan Wonwoo mengikuti. Mingyu menatapnya dengan lekat. "Kita mulai dari mana mas?" Tanyanya. 

"Kamu bikin latar belakangnya aja dulu, saya mau cari materinya." Balas Wonwoo dan diberi anggukan oleh Mingyu. Mingyu bangkit untuk mengambil laptopnya. Melihat Wonwoo yang mengeluarkan laptopnya dari dalam tas. Ia mengulurkan tangannya dan meraih tangan kanan Wonwoo yang langsung ditepis oleh Wonwoo. Wonwoo menatapnya tajam. "Kamu kenapa—"

Mingyu mengerjap bingung. "Enggak mas, cuma mau nyuruh mas geseran sini dikit dari pada itu di lantai, nanti masuk angin." Ucapnya.

Wonwoo mengerjap lalu ia bergeser sedikit ke arah Mingyu. Sedangkan Mingyu ia terus memperhatikan wajah Wonwoo yang sedikit memerah dan berkeringat, padahal AC kamarnya menyala. "Mas Arka kenapa? Sakit?" Tanyanya sembari menempelkan tangannya di dahi Wonwoo.

"Varo!" Wonwoo menyingkirkan tangan Mingyu. "Udah mending kamu urusin aja itu latar belakang." Ucapnya sedikit kesal.

"Nggak bisa mas, kalo semisal mas Arka sakit, mending kerjain lain hari aja." Mingyu tetap kukuh dalam pendiriannya. "Ayo mas saya anterin pulang."

"Nggak perlu, kamu kerjain bagian kamu aja." Wonwoo menunduk dan menatap layar laptopnya.

Mingyu menghela napasnya dan fokus pada laptopnya, sesekali melirik ke arah Wonwoo yang wajahnya masih memerah. Gue yakin ada yang nggak beres sama mas Arka, perasaan sebelumnya gue pegang tangannya dia nggak sampe segitunya. Batin Mingyu.

Beberapa menit saat mereka tengah fokus pada laptop masing-masing, pintu kamar terbuka dan ibunya Mingyu masuk. "Nih, mama buatin jus sama ada camilan dikit." Ucapnya sembari menyandingkan minum dan snack tersebut di depan keduanya.

"Terima kasih tante.." Balas Wonwoo sembari sedikit tersenyum simpul.

"Kok wajah kamu merah Arka? Kamu sakit?" Tanya ibunya Mingyu setelah melihat bagaimana wajah Wonwoo yang masih sedikit merah.

mas arka wonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang