sungguh menyakitkan

2.4K 235 44
                                    

Mingyu sudah keluar dari rumah sakit, tapi ia belum masuk kuliah, malah kini ia berdiri di depan gerbang rumah Wonwoo, melihat ibunya Wonwoo yang berjalan keluar menghampirinya. "Tante, mas Arkanya ada?" Tanyanya dan ibunya Wonwoo mengangguk.

Ia membukakan gerbang untuk Mingyu. "Dia di kamar, belum tahu kamu udah keluar dari rumah sakit." Ucapnya dan diberi anggukan oleh Mingyu. Keduanya berjalan memasuki rumah tersebut. "Varo.." Panggilnya dan Mingyu menoleh. "Kamu nggak marah kan sama Wonwoo?" Tanyanya.

Mingyu mengernyit bingung, ia lalu menggeleng sembari tersenyum simpul. "Enggak kok tante.." Balasnya dan mendapat anggukan dari ibunya Wonwoo. Mingyu kemudian menaiki tangga dan membuka pintu kamar Wonwoo, ia mendapati Wonwoo yang berbaring membelakanginya. "Mas.." Panggilnya.

Wonwoo menoleh, ia sontak bangun dan terduduk di sisi rajang. "Kamu kenapa di sini?" Tanyanya sedikit panik. Ia menelan ludahnya kasar saat Mingyu berjalan mendekat.

"Aku udah sembuh mas, udah dibolehin pulang sama dokter." Mingyu sedikit tersenyum, ia menarik kursi dan duduk di hadapan Wonwoo. "Mas Arka kenapa pucet banget?" Tanyanya, ia akan meraih wajah Wonwoo tapi Wonwoo menepisnya.

"Mending kamu pulang Mingyu, kalo kamu deket-deket sama aku, kamu bakal kena dampak buruk." Air mata mengalir dari kedua mata Wonwoo, ia menunduk.

"Mas jangan ngomong gitu.."

"Kamu harusnya benci sama aku, aku udah nyebar foto kamu Mingyu, udah nyakitin kamu, udah—"

"Mas Wonwoo!" Seru Mingyu dan membuat Wonwoo sedikit terkejut. Ia menghela napasnya. "Mas nggak papa, aku udah maafin mas kok.." Lanjutnya.

Wonwoo mendongak dan menggeleng. "Aku nggak bisa Mingyu, udah cukup. Kita udah nggak ada hubungan apa-apa lagi, sekarang kamu pulang."

"Nggak mau." Mingyu berusaha meraih tubuh Wonwoo tapi Wonwoo menepisnya lagi.

"Jangan sentuh!" Ia menatap tajam Mingyu, air matanya semakin deras mengalir. "Pergi Mingyu!"

"Aku minta maaf mas.." Balas Mingyu, yang membuat Wonwoo tercengang mendengarnya, semakin menangis karena malah Mingyu yang meminta maaf padanya. "Maafin nggak bisa jaga mas Wonwoo dengan baik.."

"Nggak Mingyu.. Hiks.. Jangan bilang gitu.. Aku yang nggak bisa jaga kamu, aku yang nyakitin perasaan kamu.. Hiks.."

"Enggak mas, itu emang karma kok, nggak papa, aku baik-baik aja."

"Kamu nggak baik-baik aja, kamu tambah kurus Mingyu.. Aku tahu kamu pasti terpuruk banget.. Maafin aku.." Ia menunduk, meremas celana yang ia gunakan dengan kuat. "Aku nggak bermaksud buat nyakitin kamu.. Maafin aku, karena kekurangan aku, aku ngelakuin itu.. Maaf Mingyu.. hiks.."

"Apa maksud mas Wonwoo sama kekurangan mas? Mas Wonwoo kurang apa?" Mingyu meraih tangannya, tapi lagi-lagi Wonwoo menepisnya.

Wonwoo mendongak, ia menghapus air matanya. "Pulang Mingyu.."

"Enggak." Mingyu menggeleng ribut. "Mas harus cerita sama aku, mas kenapa? Ada apa mas? Kenapa juga mas pucet banget?"

"Hiks.. Mingyu pulang.." Wonwoo bangkit dan menarik tangan Mingyu, ia mendorong tubuh itu untuk keluar dari kamarnya, tapi Mingyu menahannya, melihat tangisan Wonwoo yang semakin menjadi. Ia meraih tubuh Wonwoo yang memberontak dan memeluknya dengan erat. "Lepasin Mingyu.." Ia memukul dada Mingyu tapi Mingyu tak memberinya celah sedikit pun.

Mingyu mengeratkan pelukannya, hingga tubuh Wonwoo terperosok jatuh dan ia ikut, ia merasakan remasan kuat di bajunya, ia menunduk dan menatap Wonwoo. "Mas, cerita sama aku.." Lirihnya.

mas arka wonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang