nyaman banget

3.4K 323 15
                                    

Hari minggu, Mingyu menyempatkan dirinya untuk bangun lebih pagi dari biasanya. Ia langsung bergegas membersihkan dirinya, memakai pakaian yang sudah ia siapkan kemarin, ia yang biasanya tidak ikut sarapan pagi jika tidak ada kelas pagi hari ini pun mengikuti.

Membuat keluarganya bingung dengan pria termuda di rumah tersebut. "Kamu mau kemana Varo? Rapi banget?" Tanya ayahnya sembari menatap Mingyu dengan lekat dan bingung.

Mingyu tersenyum begitu lebar pada ayahnya. "Mau ngerjain tugas kelompok sama mas Wonwoo." Balasnya tanpa menghilangkan senyumnya. Tapi perlahan senyumnya memudar saat wajah ayahnya berubah menjadi murung, bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja.

Mingyu menatap punggung ayahnya yang menjauh, ia menoleh ke depannya menatap ibunya yang terdiam dan kakaknya yang hanya menggeleng tak tahu. Mingyu tak menghabiskan makannya, ia bangkit dan masuk ke kamarnya.

Tak berapa lama, ia keluar membawa tasnya. "Ma aku berangkat." Ucapnya, belum mendapat jawaban dari ibunya, ia sudah terlebih dahulu keluar. Menyalakan motornya yang melajukannya ke rumah Wonwoo.

Selama perjalanan ia terus memikirkan tentang sikap ayahnya yang begitu sensitif jika membahas mengenai Wonwoo. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi, ia sungguh tidak ingin berpisah dengan Wonwoo, tapi ia juga tidak mau bertengkar dengan keluarganya sendiri.

Mingyu menghentikan motornya, ia turun dan memencet tombol bel di gerbang, tak berapa lama, ibunya Wonwoo keluar, membukakan gerbang untuk Mingyu. "Kalo kamu ke sini, langsung masuk aja Varo." Ucapnya.

Mingyu terkekeh canggung, ia mendorong motornya untuk masuk. "Iya tante.." Balasnya. Ia mengikuti ibunya Wonwoo memasuki rumah. "Mas Wonwoo nya di mana?" Tanya Mingyu.

Ibunya Wonwoo menoleh. "Naik aja, di kamarnya kok."

"Okay, makasih tante." Mingyu melangkah menaiki tangga, terus berjalan hingga ia berhenti di depan pintu kamar Wonwoo, ia mengetuknya lalu membuka pintu tersebut. Mendapati Wonwoo yang tertidur membelakanginya.

Mingyu berjalan masuk. "Mas Wonwoo tidur lagi apa emang belum bangun?" Lirihnya lalu menutup pintu tersebut, ia meletakkan tasnya di lantai, mendekat dan mendudukkan dirinya di sisi tempat tidur. Melongok untuk memperhatikan wajah Wonwoo.

Ia bangkit dan berjalan memutari tempat tidur tersebut, naik dan berbaring di samping Wonwoo, tersenyum sembari memperhatikan wajah Wonwoo yang tertidur. "Mas Wonwoo tidur aja cantik." Tangannya terulur mengusap rambut Wonwoo dengan lembut, hanya sebentar, takut mengganggunya.

Mingyu memperhatikan Wonwoo dengan lekat, tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah kekasihnya. Terus melakukan hal tersebut hingga sekitar lima belas menit kemudian, ia melihat Wonwoo yang menggeliat lucu.

Mingyu terkekeh pelan, ia mengusap wajah Wonwoo dan membuat empunya perlahan membuka kedua matanya. "Varo?" Ia terkejut dan sedikit mundur, untung tidak jatuh. "Kamu udah lama di sini? Kenapa nggak dibangunin?" Tanya Wonwoo dan langsung bangkit duduk.

Mingyu juga mengikuti. "Habisnya mas Wonwoo tidurnya pulas banget." Ucapnya, ia memperhatikan Wonwoo yang turun dari tempat tidur lalu berjalan ke arah kamar mandi.

Mingyu turun dari tempat tidur, ia duduk di lantai dan membuka tasnya, mengeluarkan kuesioner dan menunggu Wonwoo selama beberapa saat hingga kekasihnya itu keluar. Wonwoo meraih buku dan laptopnya, lalu mendudukkan dirinya di samping Mingyu.

Mingyu memperhatikan Wonwoo, ia sedikit tersenyum. "Mas.." Panggilnya dan Wonwoo menoleh, ia langsung mengecup bibir Wonwoo yang membuat empunya mendelik marah tapi wajahnya memerah.

"Kebiasaan kamu ya." Ucap Wonwoo dengan kesal, ia menatap Mingyu yang terkekeh dengan tajam. Melihat Mingyu yang malah mendekat dan memeluk pinggangnya dari samping dan menyandarkan kepalanya di bahu Wonwoo. "Ih, Varo, lepasin, kan mau nugas." Ucapnya sembari mencoba melepas kedua tangan Mingyu.

mas arka wonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang