korbannya

3.4K 381 7
                                    

"Mas, korbannya Mas Arka?" Mingyu menatap Wonwoo yang terus menunduk, melihat tetesan air mata yang dikeluarkan oleh kedua mata Wonwoo dan jatuh begitu saja di lantai toilet tersebut.

Mingyu menggeram dan berbalik, menatap tajam dosen jurusan sebelah yang bahkan ia tidak tahu namanya. "Keparat, pantes lo disebut dosen?!" Serunya.

"Eh, kamu berani ya sama saya?" Dosen tersebut menatap tajam Mingyu sembari menunjuk-nunjuk wajah Mingyu.

"Peduli apa gue?" Ia berjalan mendekat dan menarik kerah baju pria yang bahkan tingginya tidak sepadan dengan dirinya. "Cuma gegara lo dosen, bukan berarti gue takut sama lo." Bugh.. Dan ia memukul wajah dosen tersebut lagi.

Wonwoo mendongak dan membulatkan kedua matanya mendekat ke arah Mingyu dan menarik tangan kiri Mingyu yang mencengkeram kerah baju dosen itu. "Udah Varo, jangan—"

"Mas." Mingyu menoleh dan menatap Wonwoo yang kedua matanya memerah. "Nih bajingan udah melecehkan mas Arka, masa gue di suruh diem aja.?"

"Iya, tapi jangan gitu Varo, ini bukan masalah kamu, nanti kamu kena juga."

"Kalo ini jadi masalahnya mas, ini jadi masalah gue juga.!" Mingyu melepas tangan Wonwoo yang memegang pergelangan tangannya. Ia menatap tajam dosen yang masih kesakitan akibat pukulan Mingyu. "Ikut gue.."

Mingyu menarik dasi dosen tersebut dan menariknya keluar dari toilet tersebut. Tak menghiraukan tatapan mahasiswa atau dosen lain yang begitu terheran. Dosen tersebut memberontak pun tak ia pedulikan.

Ia terus berjalan hingga ia berdiri di depan ruangan akademik, membuka pintunya dan mendorong masuk dosen tersebut hingga terjatuh. Wonwoo mengejarnya, ia berdiri di belakang Mingyu. Ketiganya sudah masuk ke ruangan akademik.

Para petugas akademik dan beberapa dosen di sana mendekat. "Ada apa ini?" Tanya Pak Harto.

"Dia dosen yang melecehkan mahasiswa pak." Jawab Mingyu sembari menatap tajam dosen tersebut.

"Jadi rumor itu bener? Apa buktinya Varo?" Tanya Pak Harto.

Mingyu terdiam lalu menoleh ke arah Wonwoo, ia menatap Wonwoo yang menunduk, melihat bagaimana kedua tangan Wonwoo saling bertautan dan bergerak abstrak, dia tahu Wonwoo sedang gugup dan ketakutan.

Ia kembali menoleh ke arah Pak Harto, sedikit menggerakkan kepalanya ke arah Wonwoo dan Pak Harto mengerti dengan hal tersebut. Ia mengangguk pelan. "Kami akan mengurusnya, kalian berdua keluar terlebih dahulu." Ucapnya kemudian.

Mingyu mengangguk, ia meraih tangan Wonwoo dan menariknya keluar dari ruang akademik. Membawa Wonwoo ke ujung lorong dan mendorongnya masuk ke ruang UKS.

Wonwoo masih menunduk dan Mingyu menatapnya dengan lekat. "Mas.." Panggilnya tapi Wonwoo tak merespons. Kedua tangannya memegangi kedua bahu Wonwoo dan merasakan tubuh Wonwoo yang bergetar. "Mas, liat aku.." Pintanya.

Wonwoo menggeleng pelan dan masih menunduk, ia menelan ludahnya kasar. Tangan kanan Mingyu meriah dagu Wonwoo dan membuatnya mendongak, ia akan menghapus air mata Wonwoo tapi Wonwoo memalingkan wajahnya.

Mingyu menghela napasnya, lalu mendorong tubuh Wonwoo hingga Wonwoo terduduk di sisi ranjang UKS tersebut. Ia duduk di sampingnya. "Itu sebabnya mas sampe wajahnya merah dan keringetan pas di rumah aku?" Tanya Mingyu.

Wonwoo sedikit menoleh lalu mengangguk pelan.

"Kenapa mas nggak laporin aja?" Tanya Mingyu, ia menatap lekat Wonwoo yang menatapnya dengan lekat juga. "Kalo semisal mas—"

"Coba posisikan diri kamu sebagai saya Varo." Wonwoo bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Mingyu mengejarnya. "Mas.." Ia mencoba meraih lengan Wonwoo tapi Wonwoo terus mempercepat langkahnya. "Mas Arka..!" Seru Mingyu, tapi Wonwoo benar-benar tak mau menoleh apalagi merespons.

mas arka wonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang