kekecewaan

2.7K 240 24
                                        

Mingyu keluar dari hotel setelah check out. Ia berjalan ke arah jalan raya, mengehentikan taksi yang lewat dan menyebutkan alamat rumah Wonwoo. Ia menatap keluar jendela terus menerus, hingga akhirnya ia sampai di depan rumah Wonwoo.

Ia keluar setelah membayar, berkali-kali memencet tombol rumah tersebut hingga ibunya Wonwoo keluar dari rumah dan menghampiri Mingyu. "Nak Varo, mau cari Wonwoo ya?" Tanya ibunya dan Mingyu mengangguk untuk menanggapi. Ia mempersilakan Mingyu untuk masuk. "Dia di kamar, naik aja." Lanjutnya.

"Makasih tante." Mingyu menaiki anak tangga, menuju kamar Wonwoo, tanpa mengetuknya, ia langsung membukanya, mendapati Wonwoo yang dengan tenang sedang membaca dengan duduk bersandar di atas tempat tidurnya. Ia menoleh dan menatap Mingyu. "Maksud mas Arka apa?" Tanya Mingyu sembari mendekat setelah menutup pintu tersebut.

Wonwoo menutup buku yang ia baca. "Maksud kamu apa?" Wonwoo malah bertanya balik dan membuat Mingyu tertawa remeh dengan sikap Wonwoo. Ia melihat ponsel Wonwoo dan langsung meraihnya.

Membuka galeri ponsel Wonwoo, melihat fotonya dan menunjukkannya pada Wonwoo. "Ini.." Mingyu menelan ludahnya dengan kasar. "Kenapa mas Arka nyebarin foto ini?" Tanya Mingyu dengan tegas. Wonwoo terdiam, ia menatap foto tersebut dan menatap Mingyu yang kedua matanya memerah.

Ia terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya menjawab, "Itu karma buat kamu." Balas Wonwoo, ia kembali membuka buku tersebut, membiarkan Mingyu yang melempar ponselnya di atas tempat tidurnya. Ia mencoba untuk fokus membaca tapi tentu saja tidak bisa.

Air mata Mingyu keluar begitu saja, ia tidak bisa menahannya. "Jadi selama ini itu semua kebohongan mas? Ini kebohongan yang mas Arka maksud? Mas Arka cuma pura-pura suka sama aku? Terus—"

"Iya!" Wonwoo mendongak dan menatap Mingyu, ia menutup bukunya dan berdiri dari duduknya, mendekat ke arah Mingyu yang memundurkan langkahnya. "Itu karma Mingyu, kamu udah banyak nyakitin cewek."

"Mas, kita kenal baru beberapa bulan dan aku belum cerita semua masa lalu aku ke mas Arka, masih banyak hal yang perlu aku ceritain ke mas Arka tapi mas Arka malah gini.. Aku punya hubungan sama cewek karena kita mau sama mau, kita udah dapet apa yang kita mau baru kita pisah, itu juga tanpa ada pertengkaran atau hal semacam itu."

"Jadi bukannya kita juga harus pisah karena kamu udah dapetin apa yang kamu mau?"

"Mas!" Mingyu meninggikan suaranya, ia menghapus air matanya dengan kasar. "Mas nggak sayang sama aku?" Tanya Mingyu.

Wonwoo menatapnya dengan lekat, ia terdiam lalu menggeleng. "Ini kebohongan yang aku maksud.."

"Salah aku apa ke Mas Arka? Sampe mas gini sama aku? Apa yang aku perbuat sampe mas ngelakuin itu, nyebar foto aku dan pergi gitu aja tadi pagi." Napas Mingyu semakin memburu, ia menatap Wonwoo dengan lekat yang hanya terdiam sembari menatapnya dengan wajah datar. "Apa ini balasan karena masalahku sama Erina? Dia nggak hamil mas? Mas perlu bukti? Aku temuin dia dan dokter—"

"Nggak perlu." Wonwoo berjalan melewati Mingyu menuju jendela balkon. "Kita putus Mingyu." Ucapnya.

Mingyu sama sekali tidak percaya dengan apa yang baru saja Wonwoo sampaikan, ia tertawa remeh dan berjalan ke arah Wonwoo. "Mas nggak percaya sama aku kalau aku mau serius sama mas?" Tanyanya, ia menatap Wonwoo yang tak mau menatapnya. "Paling nggak kasih aku alasan yang jelas mas, kenapa mas ngelakuin itu semua?!" Seru Mingyu.

Wonwoo sontak menoleh, ia menatap Mingyu dengan tajam. "Karena aku nggak cinta sama kamu!" Balas Wonwoo dengan seru. "Semua itu cuma kebohongan Mingyu! Aku nggak sayang sama kamu, aku nggak cinta sama kamu!"

"Mas!" Mingyu menggigit bibir dalamnya, ia menghela napasnya dengan panjang, menatap Wonwoo dengan matanya yang terus berair. "Enak banget ngomong gitu, berasa enteng banget ya mas.. Aku pikir mas nggak punya sifat yang kaya gini, aku pikir—"

mas arka wonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang