mas arka wonwoo

buaya memang

"Varo!" Mingyu menoleh saat namanya dipanggil, melihat Seokmin yang berlari ke arahnya. "Udah balik nih ye.." Ucap Seokmin sembari menepuk pundak Mingyu. Keduanya berjalan dari tempat parkir menuju pintu utama gedung fakultas mereka.

"Iya lah, bosen gue di rumah, rebahan mulu." Balas Mingyu, sedikit menampilkan ekspresinya yang tumpul.

"Bosen? Paling lo puas-puasin buat nonton bokep." Seokmin menimpali dengan sedikit tertawa, mendapatkan tatapan tajam dari Mingyu, ia mengulum bibirnya.

"Gue udah nggak nonton lagi selama satu bulanan ini.."

"Kenapa?"

"Udah nggak mikirin itu lagi, ada yang lain." Mingyu mempercepat jalannya menuju ke ruang kelas. Ia mendudukkan dirinya di bagian belakang dan diikuti Seokmin.

Seokmin memperhatikan wajah Mingyu dengan lekat. "Lo lagi deket sama seseorang?" Tanyanya tapi Mingyu tak merespons, hanya menatapnya dengan tatapan datar. "Biasanya kan kalo lo lagi suka sama cewek, lo lupa sama ratusan video bokep lo." Tambah Seokmin sembari membuka tas miliknya.

"Emang gitu gue?" Tanya Mingyu, ia memang tak sadar dengan hal tersebut.

"Lah malah nanya balik." Seokmin menoleh dan menatapnya. "Lo inget waktu SMA? Waktu lo suka sama Risma dan coba deketin dia? Lo kan gitu.."

"Iya kah?" Mingyu mengernyit bingung.

"Iya, nggak percayaan banget." Seokmin menghela napasnya. "Makanya mending lo cari pacar, biar ngurangin nonton bokepnya."

"Orangnya cuek sih." Mingyu beralih menatap meja yang ada di depannya, menarik tasnya dan membukanya.

"Huh? Jadi bener lo lagi suka sama cewek?" Tanya Seokmin dengan penasaran. Mingyu hanya mengangguk untuk menanggapi. "Siapa?" Tanyanya.

"Ntar juga lo tahu.. Kalo ini mau gue seriusin."

"Yakin mau di seriusin?" Mingyu menoleh dan menatapnya. "Mantan lo yang mana yang lo seriusin?"

"Nggak ada sih, makanya ini mau gue seriusin."

"Nggak yakin gue sama lo Varo." Seokmin berdecak kesal, menatap ke arah depan dan melihat dosen yang masuk. "Biasanya kalo udah di perawanin langsung lo tinggal." Bisiknya.

Mingyu menatap Seokmin dengan lekat, ia menghela napasnya dan menatap ke depan dengan tatapan kosong. Tak mendengarkan apa yang dimulai oleh dosen. Ia memikirkan apakah ia benar-benar menyukai Wonwoo dan tak akan melakukan kesalahan yang sama seperti biasanya.

•••

Mingyu menyalakan motornya, mulai melaju untuk keluar dari area kampus. Kedua matanya menangkap sosok Wonwoo yang berdiri di pinggir jalan. Ia melajukan motornya untuk mendekat. "Mas Arka.." Panggilnya.

Wonwoo menoleh dan menatapnya dengan bingung. "Kamu udah masuk?" Tanyanya dan Mingyu mengangguk untuk menanggapi.

"Mas Arka mau pulang? Ayo aku anterin." Ucap Mingyu, Wonwoo menggeleng untuk menanggapi. Mingyu melepas helmnya kemudian turun dari motornya dan mendekat. "Kenapa?" Tanyanya.

"Pulang sama kamu lama, nanti saya sampe rumahnya magrib." Balas Wonwoo sedikit menampilkan wajah kesalnya, mengingat saat Mingyu mengantarnya pulang.

"Nggak papa mas, biar lebih lama.. Hehe.." Mingyu tersenyum, menunjukkan kedua taringnya. "Ayo mas.." Ajak Mingyu lagi.

Wonwoo menggeleng lagi. "Nggak perlu." Ia menatap lurus dan melihat taksi yang sedang menurunkan orang, Wonwoo kemudian berjalan melewati Mingyu ke seberang.

Mingyu berdecak kesal, ia menghela napasnya sembari menatap punggung Wonwio yang tengah menyebrang. Mingyu berjalan ke arah motornya, tapi kedua matanya menangkap mobil yang melaju dengan cepat.