mas arka wonwoo

buat aku aja..

"Gimana sama hasil tesnya?" Tanya Hansol.

Mingyu sedikit tersenyum, ia tengah duduk di ruang tamu setelah pulang mengantar Irene ke dokter kandungan. Menelepon Hansol untuk mengabari ia tidak jadi meminta bantuan. "Kista ternyata, gua nggak jadi minta bantuan sama lo." Balas Mingyu.

Ada jeda sejenak sebelum Hansol menjawab, "Nah kan, emang dia nggak bener-bener hamil, terus gimana sekarang?"

"Erina mau di operasi besok dan gue nggak tanggung jawab lah. Orang nggak hamil."

"Tapi lo masih harus hati-hati, siapa tahu dia bakal dateng lagi ke lo."

"Iya Arlon, thanks.." Mingyu tersenyum, ia lalu menutup panggilan tersebut setelah menerima tanggapan dari Hansol. Ia menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa, menatap langit-langit ruang tamu tersebut. Melegakan napasnya karena hubungannya tak akan berakhir dengan Wonwoo. Ia mengangkat ponselnya dan mengetikkan pesan untuk Wonwoo.

mas arka wonwoo♡

Mas, aku udah pulang dari dokter kandungan, Erina nggak hamil, tapi itu kista rahim. Jadi kita nggak putus kan?
11.04

Ia mengirim pesan tersebut, menunggu beberapa saat tapi tidak ada balasan. Ia kemudian bangkit dari duduknya, ia sendirian di rumah, kedua orang tuanya sedang keluar untuk berbelanja sedangkan Seungcheol sedang menghabiskan waktunya dengan Jeonghan.

Mingyu berjalan ke arah dapur, ia merasa lapar karena pagi tadi ia tidak sarapan. Ia membuka kulkas, mengeluarkan beberapa bahan seperti telur, daun bawang, wortel dan beberapa hal lainnya, memotongnya dan mulai memasak nasi goreng.

Mingyu tengah sibuk berkutat di dapur ketika mendengar bel rumah berbunyi, ia mengecilkan kompor dan berlari ke arah pintu, membukanya dan mendapati Wonwoo yang berdiri di balik pintu tersebut. "Mas Wonwoo? Mas nga—" Ia terhenti, menerima pelukan dari Wonwoo yang begitu erat.

Wonwoo melepas pelukannya, ia menatap Mingyu sembari tersenyum dan Mingyu membalas senyumnya sembari mengusap wajahnya. "Aku seneng banget Mingyu." Ucapnya dan Mingyu mengangguk, ia mengajak Wonwoo untuk masuk. "Tadi aku di toko buku pas kamu kirim pesan dan langsung ke sini." Lanjutnya.

"Aku juga seneng mas, ternyata kista rahim dan Erina dioperasi besok." Mingyu mengusap tangan Wonwoo yang digenggamnya. "Mas Wonwoo udah makan siang?" Tanyanya dan Wonwoo menggeleng, ia kemudian menarik Wonwoo membawanya ke dapur. "Aku lagi bikin nasi goreng, mas duduk sini." Ia menyuruh Wonwoo duduk di kursi counter dapur. Mingyu berjalan ke arah kompor dan menyelesaikan acara memasaknya.

Wonwoo memperhatikan Mingyu dengan lekat. "Aku nggak tahu kamu bisa masak." Ucap Wonwoo dan Mingyu yang sedang menaruh nasi goreng tersebut ke piring menoleh.

"Cuma nasi goreng mas, mama bilang paling nggak aku harus bisa masak ini kalo mama nggak di rumah." Ia membawa kedua piring tersebut, menyandingkan salah satunya di hadapan Wonwoo. "Dari pada beli juga." Mingyu tersenyum, ia mengambil dua gelas dan mengisinya dengan air putih. Lalu menaruh satu dihadapan Wonwoo dan ia mendudukkan dirinya di samping Wonwoo. "Cobain mas."

Wonwoo mengangguk, ia menyendok nasi goreng tersebut, meniupnya sebentar lalu memakannya. Ia mengunyahnya dan menoleh ke arah Mingyu. "Lumayan." Ucapnya kemudian dan Mingyu tersenyum. Keduanya makan siang bersama, saling berbincang satu sama lain hingga selesai dan Mingyu yang mencuci piring kotor mereka.

Ia menghampiri Wonwoo yang duduk di ruang tamu, menatap kekasihnya yang sedang duduk terdiam. Ia mendudukkan dirinya di samping Wonwoo. "Mas tahu nggak, kayaknya papa sama mama bolehin kita pacaran deh."