ketahuan

3.9K 327 4
                                        

Seungcheol dan Mingyu saling pandang, keduanya tidak mengira bahwa ibu mereka mengetahui hal tersebut. Mingyu berdahem, memberi sinyal untuk kakaknya agar menjawab apa yang ibunya sampaikan.

Sementara kakaknya sendiri masih bingung harus bagaimana, ia menatap ayahnya dengan lekat yang duduk di sampingnya lalu beralih menatap ibunya yang duduk di samping Mingyu. "Maksudnya gimana ma?" Tanya Seungcheol dengan ragu.

Nyonya Mahendra terdengar menghela napasnya, ia menatap Seungcheol dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Jangan bohongin papa sama mama, Varo juga pernah ngomongin tentang Raka waktu Arka ke sini, yang bilang kalo Raka bukan siapa-siapanya kamu. Terus juga, Varo, mama denger kamu telponan sama Arka, manggil-manggil mas Wonwoo gitu.." Ia menatap kedua anaknya bergantian. "Beneran nggak ada apa-apa?" Tanyanya sekali lagi.

"Kalo kalian mau jujur sama kami, kami nggak marah, kami bisa pertimbangin kalo kalian belok dua-duanya." Kali ini Tuan Mahendra yang berbicara, ia menoleh ke arah Seungcheol. "Bener kan Reza? Kamu pacaran sama yang namanya Raka itu?" Tanyanya.

Seungcheol mengerjap, ia menelan ludahnya dengan kasar lalu kepalanya mengangguk sedikit tanda ia membenarkan apa yang ayahnya tanyakan. Ia benar-benar gugup sekarang, ia takut kedua orang tuanya akan marah dan memintanya untuk memutuskan Jeonghan.

Tuan Mahendra kemudian menoleh ke arah Mingyu, ia menatapnya dengan lekat wajah Mingyu yang sedikit menunduk. "Kalo kamu gimana?" Tanyanya.

Mingyu mendongak, ia menatap ayahnya dan bergantian menatap ibunya. "Aku suka sama mas Wonwoo.." Lirihnya sembari sedikit memanyunkan bibirnya. "Aku ngajak mas Wonwoo pacaran pas mas Wonwoo ke sini buat bahas tugas itu kelompok, mas Wonwoo nya juga mau.."

Mingyu mendengar helaan napas dari ayahnya, yang kemudian bangkit dari duduknya. "Urus deh ma." Lalu berjalan meninggalkan ruang tamu tersebut menuju kamarnya.

Mingyu menatap kepergian ayahnya ia menoleh ke arah ibunya. "Papa marah ma?" Tanyanya dengan wajah murung.

"Mungkin butuh waktu.." Nyonya Mahendra menepuk pundak Mingyu lalu bangkit berdiri. "Kalian mandi dulu, habis itu makan." Lanjutnya lalu pergi ke arah dapur.

Mingyu sontak menoleh ke arah Seungcheol. "Gimana bang?" Tapi Seungcheol malah berdiri dari duduknya dan berjalan meninggalkan Mingyu dengan wajah murungnya. Mingyu berdecak kesal, wajahnya juga sama murungnya dengan kakaknya.

Ia kemudian bangkit, membawa tasnya memasuki kamarnya. Menutup pintu dan langsung menghamburkan tubuhnya di tempat tidur. Ia menatap langit-langit kamarnya, mengambil ponselnya yang ada di saku celananya dan membuka pesan.

mas arka wonwoo♡

Mas, udah di rumah kan?
17.13

Mama sama papa tahu tentang hubungan kita mas, bang reza sama kak raka juga. Barusan habis di interogasi😔
17.14

Mingyu menatap layar ponselnya, pesannya belum di baca oleh Wonwoo. Ia menjatuhkan ponselnya ke samping kiri. Kembali menatap langit-langit kamarnya selama beberapa saat, lalu bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai membersihkan diri, Mingyu memakai bajunya, meraih ponselnya dan berjalan keluar dari kamarnya menuju meja makan. Hanya Seungcheol yang duduk di sana. "Mama sama papa mana bang?" Tanyanya sembari menarik kursi dan mendudukinya.

"Di kamar mungkin, tadi mama nyuruh makan duluan." Seungcheol menjawab dengan wajahnya yang murung. Ia kembali fokus makan dan menampilkan wajahnya yang tak ingin di ajak berbicara.

mas arka wonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang