hamil

4K 269 16
                                    

Buku ditutup dan dosen berjalan keluar dari ruangan tersebut, Mingyu meregangkan tubuhnya karena terlalu lelah dan tubuhnya kaku duduk selama hampir tiga jam lamanya. Ia menatap sekeliling, melihat beberapa mahasiswa yang berjalan keluar untuk pulang, ia bangkit sembari memasukkan bukunya, merasakan tepukan di punggungnya, ia menoleh.

"Lo langsung pulang apa gimana?" Tanya Myungho yang berdiri di sampingnya.

"Langsung, mas Wonwoo katanya udah pulang duluan." Ia berjalan keluar dari ruang kelas dengan Myungho yang berjalan di sampingnya.

Menatap sahabatnya itu dengan lekat. "Lo beneran pacaran sama kak Arka?" Tanyanya dan Mingyu mengangguk untuk menanggapi. "Sejak kapan?"

"Belum lama, dua minggu aja belum." Mingyu menoleh, ia mengangkat alis kanannya sembari tersenyum simpul. "Nggak usah bilang kalo gue belok, lo juga." Mingyu mempercepat jalannya hingga ia keluar dari gedung utama.

Myungho hanya menatap punggungnya dan berbelok setelah menepuk pundak Mingyu, ia terlebih dahulu meninggalkan area kampus tersebut. Mingyu berjalan menuju tempat parkir, tapi langkahnya terhenti ketika melihat dua orang perempuan yang berdiri di samping motornya, Mingyu mendekat.

Kedua perempuan itu menoleh, salah satu dari mereka tersenyum ke arah Mingyu. "Varo.." Panggilnya dan yang dipanggil hanya berdeham sembari meraih helmnya. "Gue nggak tahu lo kuliah di sini." Ucap perempuan tersebut, mencoba meraih perhatian Mingyu.

Mingyu menoleh dan menatapnya. "Sama." Balas Mingyu dengan nada datar dan wajah yang datar.

"Eh, gue udah di jemput tuh, gue duluan ya." Salah satu dari mereka langsung pergi begitu saja meninggalkan Mingyu dengan Irene di tempat parkir tersebut.

"Yah, gue pulang sama siapa.." Irene memanyunkan bibirnya lalu menoleh ke arah Mingyu. "Varo, boleh bareng nggak? Kan searah—"

"Nggak boleh." Mingyu menaiki motornya dan menyalakannya, ketika ia akan melaju, Irene menahan tangannya. "Lo bisa pulang pake taksi." Tambah Mingyu sembari melepas tangan Irene.

"Kok lo gini sih sama gue? Dulu aja ngejar-ngejar, kenapa? udah ada cewek lain huh?"

"Bukan urusan lo, yang nggak mau sama gue kan lo, lo yang sok jual mahal." Mingyu menatapnya dengan sinis. "Padahal sentuh dikit aja langsung desah." Tambahnya.

"Varo!" Irene meninggikan suaranya, ia menatap Mingyu lalu menghela napasnya. "Gue minta maaf, gue sadar ada perasaan ke buat lo pas kita udah lulus, dan gue nggak tahu lo kuliah di univ ini juga."

"Terus sekarang maunya apa?" Mingyu menoleh, menatapnya dengan lekat.

"G-gue mau kita pacaran."

"Gue nggak mau." Mingyu melajukan motornya keluar dari tempat parkir tersebut, tak menghiraukan Irene yang masih berdiri di sana dengan tercengang sembari menatap kepergian Mingyu.

Ia menghela napasnya dan berdecak kesal, berjalan keluar dari tempat parkir menuju keluar gerbang fakultas tersebut. Langkahnya terhenti saat kedua matanya menangkap sosok Wonwoo yang duduk di halte. Ia berjalan menghampirinya tapi langkahnya kembali terhenti saat melihat motor Mingyu yang berhenti di hadapan Wonwoo.

"Kok mas Wonwoo belum pulang?" Tanya Mingyu, ia rela berbalik karena kedua matanya menangkap sosok Wonwoo yang duduk di halte dan memastikannya, dan benar saja kekasihnya memang di sana.

Wonwoo berdiri dari duduknya dan mendekat ke arah Mingyu. "Dari tadi nungguin taksi nggak ada terus busnya penuh terus." Ucapnya sedikit memanyunkan bibirnya dan membuat sang kekasih merasa gemas.

Mingyu tersenyum. "Ya udah, ayo naik mas, aku anter." Ucap Mingyu dan Wonwoo mengangguk lalu naik ke motor Mingyu dan motor tersebut melaju pergi dari area kampus.

mas arka wonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang