3 || Jepit Rambut 1

94 7 3
                                    

Happy Reading ❤️

Lovy mengendarai mobil menuju sekolah kedua anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lovy mengendarai mobil menuju sekolah kedua anaknya. Di sepanjang jalan Anna dan Sam tidak bisa diam, mereka terus saja berdebat dan saling mengejek membuat Lovy geleng-geleng kepala sesekali tertawa melihat kelakuan kedua anaknya.

"Kakak nggak takut cicak Anna!" tegas Sam kesal karena terus diejek oleh adiknya.

"Kakak takut cicak Mam, aku lihat sendiri Kakak teriak ketakutan waktu kepalanya kejatuhan cicak," adu Anna bersemangat.

Sekilas Lovy menoleh ke belakang menatap putrinya dengan wajah terkejut yang dibuat-buat. "Oh ya?"

"No!"

"Yes!"

Seru Anna dan Sam bersamaan, Anna memeletkan lidahnya sementara Sam membalasnya dengan tatapan tajam. Keduanya sama-sama tidak mau mengalah. Lovy terkekeh, menggeleng pelan melihat kelakuan kedua anaknya. Kalau lagi akur akur sekali seperti anak kembar tapi kalau sudah bertengkar ada saja yang membuat mereka berdebat. Tidak terasa mereka sudah di depan sekolah, Wanita muda itu menghentikan mobilnya tepat di depan salah satu sekolah internasional favorit di Jakarta

"Jangan buat keributan, jadi anak yang baik, dan taati peraturan sekolah," pesan Lovy pada kedua anaknya. Pesan yang selalu dia ucapkan setiap mengantar kedua anaknya sekolah.

"Yes Mama!" setelah menjawab mereka berlalu menuju kelas.

Lovy tertawa kecil melihat kedua anak itu masih sempat berdebat di tengah halaman sekolah. Dia berbalik dan membuka pintu mobil setelah kedua anaknya tidak terlihat lagi. Namun ketika hendak memasuki mobil gerakannya terhenti saat suara seseorang menyapanya.

"Lovy!"

Lovy menoleh ke asal suara. "Eh hai Sisca."

Sisca adalah salah satu teman Lovy waktu Sma, mereka tidak terlaku akrab. Entah ada angin apa tumben-tumbennya wanita itu menyapa Lovy.

Sisca tersenyum, dia menatap Lovy dari bawah sampai ujung kepala. "Lama nggak ketemu, makin glowing aja lo."

Lovy tersenyum tipis. "Kamu ini, yang ada lebih tua, tambah keriput. Oh ya aku dengar-dengar kamu lagi hamil, benar?"

Sisca tersenyum, wanita itu refleks mengusap perutnya yang masih datar. "Iya, usianya baru dua bulan."

"Wah .. Selamat ya, aku ikut seneng dengernya." Lovy tersenyum tulus.

"Thanks." Sisca mengangguk, dia melirik ke arah mobil Lovy. "Nggak biasanya lo yang nganter anak-anak?"

"Hari ini Argam berangkat siang, dia kecapean, aku nggak tega nyuruh dia nganter anak-anak."

Sisca mengangguk-anggukan kepala. "Oh iya, gue kemarin lihat suami lo di pesta perayaan ulang tahun perusahaan mertua gue, tumben lo nggak ikut? Terus siapa yang sama Argam kemarin? Sepupu?"

Benang MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang