15 || Broken

72 7 1
                                    

Happy Reading ❤️

Napas Lovy dan Argam saling terengah, keduanya saling tatap sebelum sang suami kembali membungkam bibir Lovy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Napas Lovy dan Argam saling terengah, keduanya saling tatap sebelum sang suami kembali membungkam bibir Lovy. Mereka saling melumat, wanita itu sontak sedikit membuka bibirnya merasakan bibir bawahnya digigit.

"Shit!" umpat Argam kesal mendengar ponselnya kembali berbunyi.

"Angkat dulu Mas siapa tau penting," ujar Lovy dengan napas yang belum teratur.

Dengan terpaksa Argam meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas, dia langsung beranjak dan menjauh melihat siapa yang menelponnya. "Ya?"

Diranjang Lovy bersandar, wanita itu mengernyitkan dahi seraya menutupi bagian dadanya yang polos dengan selimut. Tidak biasanya Argam menjauh saat lagi bertelepon.

"Siapa Mas?" Yang ditanya tidak menjawab, dengan langkah lebar berjalan mendekati lemari.

"Mas?"

"Atasan," jawab Argam singkat, pria itu dengan gerakan cepat memakai kemeja dan kunci mobil. "Aku harus pergi."

"What?" Lovy semakin dibuat bingung. "Kemana?"

"Urusan kerjaaan."

"Jangan bercanda deh Mas ini jam dua belas malam."

"Urgent Love." Argam mencium kening Lovy dan berlalu.

Lovy terdiam, kamarnya mendadak hening, hanya ada suara detak jarum jam dinding yang terdengar. Tidak sekali dua kali Argam mendadak pergi seperti tadi, alasannya selalu tentang pekerjaan. Wanita itu ingin bertanya lebih lanjut tapi disisi lain dia justru takut mengundang pertengkaran. Lovy menghela napas, meraih ponsel dan menghubingi salah satu sahabatnya.

"Sorry Vir aku gangggu, kamu udah tidur ya?"

"Belum, kenapa Vee?" tanya Elvira disebrang sana.

"Aku mau tanya apa ada kerjaan yang urgent sampai Argam harus pergi sekarang."

"Kerjaan? Nggak ada, justru minggu ini lagi agak santai soalnya proyek tinggal finishing doang Vee."

"Oh gitu. Ya udah thanks Vir."

"Tumben banget lo tanya kerjaan Argam, kenapa?" tanya Vira terdengar penasaran.

"Nggak papa Vir, ya udah aku tutup ya. bye."

Lovy menghela napas, jadi kerjaan apa yang membuat sang suami harus pergi jam satu malam? Wanita itu beranjak dari kasur memakai kaos kebesaran milik Argam menuju kamar kedua anaknya. Setelah memastikan kedua anaknya sudah tidur dengan lelap wanita itu berjalan menuju ruang kerja sang suami dimana lampu kecil di atas meja tampak masih menyala.

Saat hendak mematikan lampu gerakannya terhenti melihat laptop Argam masih menyela. Terdiam cukup lama sebelum akhirnya memutuskan duduk dikursi dan tangannya mulai mengotak-atik laptop tersebut. Jantungnya berdegup kencang, oh ... sial dia merasa sedang berbuat kejahatan.

Benang MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang