Ini bukan kisah remaja tentang benci jadi saling suka, bukan kisah si kaya dan si miskin yang saling jatuh cinta, bukan juga kisah perjodohan yang akhirnya bahagia.
Ini kisah tentang kita dan pernikahan. Terikat sebuah pernikahan bukan hanya tentang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keadaan si kecil sudah membaik, setelah tiga hari dua malam di rumah sakit besok siang sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Lovy sangat senang mendengarnya terlebih melihat Anna sudah ceria kembali.
"Besok aku udah boleh pulang Eyang Uti," ujar Anna menatap layar ponsel Lovy, dia sedang vidio call dengan Eyangnya.
"Allhamdullilah, Eyang Uti sedih dengar Anna masuk rumah sakit kemarin."
"Eyang Kakung juga?" tanya Anna polos.
"Iya dong, Kakung sedih sekali dengar cucu kesayangan Kakung sakit." layar bergerak berganti wajah pria paruh baya dengan rambut yang sudah mulai memutih.
"Aku nggak papa Eyang, kata dokter besok udah boleh pulang, iya kan Mama?" Anna menoleh menatap Lovy yang sedang mengupas bual apel.
"Iya terus hari minggunya mau kemana?" tanya Lovy tersenyum.
"Ke rumah Eyang yeayy!" pekik Anna senang.
"Lho jadi ke sini nduk?" tanya Ibu Lovy di seberang sana.
Lovy memberi Anna buah apel yang baru saja dia kupas dan mengambil alih ponselnya. "Iya Bu, Lovy titip anak-anak ya mungkin dua minggu lebih sampai liburan selesai."
"Kamu nggak ikut?"
Lovy menggeleng. "Ada yang harus Lovy urus disini Bu."
Keduanya terdiam, seakan ada ikatan batin sang Ayah tampak khawatir melihat raut sendu putri satu-satunya itu.
"Kamu baik-baik saja kan nduk?"
Lovy terkekeh. "Baik Yah, Ayah sama Ibu nggak usah khawatir Lovy baik-baik aja disini."
"Suamimu mana?" tanya sang Ayah.
"Udah ke kantor Yah, tadi ke sini sebentar terus langsung ngantor." bohong Lovy, untungnya Anna tidak mendengar percakapan mereka.
"Ya udah besok hari minggu Ayah jemput anak-anak. Ayah juga kangen nih udah lama nggak mancing sama cucuk bujang. Kemarin Sam wa Ayah, nantangin ayah katanya yang paling banyak dapat ikan harus turutin permintaan yang menang."
Lovy tertawa kecil. "Anaknya lagi pulang ambil baju ganti buat Anna. Asal Ayah tau Sam sampai nabung buat beli alat pancing baru."
Ayah Lovy ikut tertawa. "Ayah tau dia lagi pengin banget naik kuda nduk, bukan nggak ayah bolehin cuma di sini tempatnya belum ada. Ayah pikir besok aja kalau halaman belakang sudah dirapihkan kan lebih leluasa, Ayah juga bisa panggil pelatihnya sekaligus."
"Iya Yah, suruh ikut Les disini juga nggak mau dia. Ya udah nanti lagi ya Yah dokter yang mau periksa Anna udah datang." Lovy tersenyum membalas sapaan dokter yang akan mengecek keadaan Anna.
