Happy Reading❤️
bacanya pelan-pelan aja yaPada akhirnya satu-satunya orang yang hancur dalam pernikahan mereka adalah Lovy. Argam mungkin hancur tapi tidak sehancur wanita itu, buktinya Lovy masih bisa mencium aroma wanita pelakor itu di kemeja Argam, buktinya pria itu selalu pulang dini hari apalagi kalau bukan memadu kasih dengan simpanannya itu.
Tersenyum getir menatap setiap sudut kamar, sudah tidak ada lagi satupun foto yang terpajang di dinding, tidak ada lagi furniture gemas nan aestetik yang menghiasi isi ruangan, ditambah sprai berwarna gelap semakin membuat suasana kamar tampak suram dan sendu. Part paling sakit adalah dia harus membuang semua apapun yang mengingatkannya pada kenangan indah bersama Argam, part paling sakit adalah dia selalu bertanya-tanya harus melakukan apalagi agar lupa pada rasa sakitnya?
Lovy mengambil anting dan memasangnya, ekspresinya datar menatap pantulan dirinya di cermin. Perempuan akan berpikir ribuan kali sebelum meninggalkan, tetapi sekalinya dia sudah pergi dia tidak akan pernah untuk kembali lagi. Benar, setelah berperang dengan pikiran dan batinnya berhari-hari Lovy kini akhirnya sudah memutuskan. Dia bukan wanita bodoh yang akan tetap bertahan disaat sudah tidak diinginkan lagi, dia bukan wanita bodoh yang akan bertahan demi waktu yang sudah lama mereka lalui bersama apalagi demi anak. Lebih dari pada itu Lovy justru sangat memikirkan perasaan kedua anaknya, bagaimana bisa mereka hidup ditengah keluarga yang mereka pikir harmonis tetapi aslinya sebaliknya, tidak lebih baik dari pada broken home.
Berpisah adalah pilihan yang tepat, meskipun awalnya menyakiti mereka namun Lovy yakin semakin dewasa kedua anaknya akan mengerti, one day mereka akan paham bahwa memaksakan terus bersama justru semakin menimbulkan banyak luka.
Hari ini Lovy akan menghadiri undangan birthday party Elvira. Dresscode berwarna hitam atau merah dan Lovy menjatuhkan pilihannya pada dress backless berwarna merah maroon yang sudah sangat lama tegantung di dalam lemarinya. Tali spageti dan potongan dada yang rendah cukup memperlihatkan bagian tubuhnya yang mulus tanpa noda. Tubuhnya yang ideal membuat dia terlihat sangat pas menggunakan dres tersebut. Rambutnya sengaja dia gerai tidak lupa heels tujuh senti membungkus kaki jenjangnya dengan sepurna. Terakhir wanita itu memoleskan lipstik merah menyala pada bibirnya.
Tersenyum menatap pantulan dirinya, sangat berbeda dari Lovy yang biasanya. Malam ini dia terlihat sangat berani. Ketika hendak berbalik dia mendengar seseorang menaiki tangga, dia sudah bisa menebak siapa lagi kalau bukan Argam karena kedua anaknya sudah dua hari yang lalu berada di kediaman sang Ibu.
Dan benar saja Argam membuka pintu kamar, pria itu mengernyit menatap Lovy tidak suka.
"Mau kemana?" Argam menatap penampilan sang istri dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Birthday party Elvira," jawab Lovy acuh, memasukkan beberapa barang yang perlu dia bawa ke dalam tas.
"Dengan baju kaya gitu?" Argam tidak suka melihat sebagian tubuh Lovy terekspos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benang Merah
ChickLitIni bukan kisah remaja tentang benci jadi saling suka, bukan kisah si kaya dan si miskin yang saling jatuh cinta, bukan juga kisah perjodohan yang akhirnya bahagia. Ini kisah tentang kita dan pernikahan. Terikat sebuah pernikahan bukan hanya tentang...