23

659 107 6
                                    

Kepingan Kepedihan(Berhenti dan menyesal)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepingan Kepedihan
(Berhenti dan menyesal)
.
.

Apa ada kata lain untuk mengungkapkan rasa yang tidak disuka, untuk sebuah perasaan selain rasa kecewanya?

Apa ada kata lain untuk mengungkapkan benar benar sakit?

Winter ingin menggambarkan perasaan yang dia rasakan sekarang, setelah percaya tapi ternyata semuanya adalah kebohongan.

Perasaan yang dia rasakan saat ini hanya tersisa bagian negatif saja, seperti marah, kecewa, sedih dan rasa yang menyebalkan lainnya.

Apakah Winter terlalu terbawa perasaan?

Seharusnya Winter tau kalau kebahagiaan untuk dirinya itu tidak ada.

Lalu Bagaimana sekarang?

Yang tersisa hanya perasaan sedih, kesal, kecewa, malu dan marah disaat bersamaan. Tercampur begitu saja.

Menuruni tangga sekolah, Winter tampak terburu buru, yang ingin dia lakukan sekarang adalah pulang dan bersembunyi di balik selimutnya, hanya itu. Tentang apa yang akan dia kerjakan selanjutnya dia masih tidak tau, yang penting adalah Winter ingin sampai dirumah secepatnya.

Setelah tangisnya berhenti, Sungchan meninggalkannya, meminta Winter untuk tidak kemana-mana. Namun dia tidak peduli, lebih baik pergi dari pada berlama lama disini.

Kaki Winter berjalan melewati anak tangga secepatnya, namun kakinya malah salah menginjak, membuat dia jatuh tersungkur. Untungnya tidak terlalu tinggi.

Masih bisa berdiri, Winter seolah tidak peduli lagi dengan kondisi kakinya yang tentu saja tidak baik baik saja. Dia memilih untuk melanjutkan langkahnya menuju gerbang sekolah.

Tak peduli tas nya masih di kelas. Dia tidak akan pergi ke kelas nya hanya untuk mengambil tasnya.

Winter merasakan satpam sekolah menatapnya dengan tatapan aneh, namun lagi lagi Winter tidak peduli.

Mau seperti apapun penampilannya saat ini, Winter hanya ingin pulang.

Dengan rambut berantakan, jalan yang sedikit terseok-seok, Winter tetap melajukan langkah kakinya.

"Win tunggu" tahan Jungin.

"Gue anterin Lo pulang" ucapnya sembari menahan lengan Winter.

Bukan Jungin yang akan mengantarkan Winter, tapi Sungchan. Jungin hanya menunggu kedatangan Sungchan, yang tadi memintanya menahan Winter agar tidak langsung pulang.

Sungchan sudah hapal dengan sifat Winter, disaat seperti sekarang Wanita itu hanya ingin melakukan apa yang dia inginkan.

Dan Jungin tak tega melihat wanita yang biasa dia lihat ceria itu terlihat berantakan seperti sekarang.

Winter And Snow (Ff. Snowsun) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang