Chapter 33 : Tingkah Aneh si Kurir Aneh

95 34 134
                                    

Halo Readers!
Selamat datang kembali ya sob-sobkuu.
Selamat membaca dan enjoy!

Kedatangan Friska membuat suasana yang tadinya adem ayem menjadi hancur dengan hitungan detik. Belum sempat Kay dan Rion makan malam, Friska datang menghancurkan suasana. Membuat Kay yang antusias makan malam menjadi tak selera makan.

“Kita enggak sengaja ketemu,” ujar Kay malas-malasan.

Jawaban Kay secara tak langsung membuat hati Rion teriris. Seakan Kay tak ingin mengaku jika ia tengah sengaja makan malam bersama Rion.

“Terus kenapa lo foto-foto si Ayla?” celetuk Friska dengan sinis, tak tahu situasi.

Hal itu sontak membuat Kay terkejut, lalu melirik Rion sekilas. Jadi, tanpa Kay sadari, sedari tadi Rion tengah memotretnya?

“Bukan urusan lo.” Rion tak menyangkal perkataan Friska, apa yang Friska katakan memang benar.

“Bener-bener murahan banget ya lo, Ay. Sana-sini mau,” sinis Friska menyudutkan Kay yang masih terkejut. “Mending lo sama gue aja sih, Arion.” Friska bergelayut manja di lengan Rion, lalu mencium pipi Rion dengan maksud ingin mencari perhatian.

Kay tersenyum sinis ke arah Friska, “Bukannya malah lo yang murahan?” Mata Kay tertuju pada tangan Friska yang mengait di lengan Rion.

“Apa lo bilang?” Friska tak terima akan perkataan yang Kay lontarkan. “Gue? Murahan? Lo yang murahan! Lo gonta-ganti cowok. Bukan cuma gonta-ganti, lo juga mau sana-sini. Mantannya banyak pasti udah sering diapa-apain, ‘kan?”

Bola mata Kay dan Rion membulat secara bersamaan.

Plaakkk!

Kesabaran Kay pada Friska sudah habis. Tangan Kay sudah sangat gatal ingin menampar Friska dengan tangannya sendiri. Dan, akhirnya hal itu Kay lakukan detik ini juga.

“Nempel-nempel sama cowok dan cium-cium cowok, apa enggak murahan? Ngejar cowok boleh, tapi jangan murahan dan bikin malu!” Emosi Kay membuat dirinya berkata demikian, lalu pergi begitu saja dari kafe. Melupakan rasa lapar yang ia rasakan sebelumnya.

“Kaila!” pekik Rion hendak mengejar Kay, namun lengannya ditahan kencang oleh Friska.

Tenaga Rion tentu saja jauh lebih kuat. Tangan Rion yang besar mendorong tubuh Friska yang kurus hingga terduduk tak berdaya.

“Gue enggak suka cewek yang suka nyosor.”

***

Rembulan malam menemani diri Kay yang tengah kesepian, tak ada satu pun orang yang menemaninya. Di balkon, tempat favorit Kay, ia melamun. Otak Kay yang tak berhenti memikirkan Rion, serta hati Kay yang tak berhenti merindukan Rion.

Berbagai macam kejadian yang telah terjadi bersama Rion, membuat Kay takjub pada sosok Rion. Rasa penasarannya pada Rion semakin dalam. Kay kembali mengetik pesan untuk Saskia.

Saskuyyy

Gue ngerasa nyaman aja sama dia.
Tapi gue tetep aja enggak bisa respect
sama cowok.

Past Courier (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang