"Haechan! Apa itu kamu?" ucap seorang perempuan dari balik pintu berwarna kuning cerah. Perasaan senang dan was-was tak tertahankan. Ia berharap itu benar suaminya.
Laki-laki yang merasa terpanggil pun tersenyum senang ketika pintu di depannya terbuka. Sontak ia mengusap kepala si perempuan dengan lembut.
"Iya ini aku Seo Heechan kamu kenapa hm, kok kaya ketakutan gitu ada yang terjadi sebelum aku sampai di sini? Kamu sama Ningning, anak kita baik-baik saja kan?" Perempuan itu tanpa aba-aba memeluk pinggang suaminya sambil terisak pelan wajahnya sedikit memerah akibat menangis.
Haechan yang paham istrinya sedang dilanda ketakutan langsung menggendong masuk kedalam sambil terus menatap wajah sang istri tersenyum tipis meyakinkan bahwa tidak akan ada hal buruk di sini. Setelah menunggu Naila tenang beberapa menit kemudian perempuan itu akhirnya menceritakan semua hal yang membuat dirinya menangis dan emosional. Haechan dengan sigap mendengarkan istrinya bercerita sambil mengelus-elus rambut perempuan kesayangan nya itu
"Tadi kamu tau gak Chan, masa Yeji telpon aku dia bilang kalau Mr. Jung berulah dan mau jahatin kamu sama Renjun. Aku langsung khawatir gak tau mau ngapain lagi... aku takut Mr. Jung kesini juga."
Hati Haechan mencelos. Tak disangka kejadian ini begitu berdampak besar dan merembet ke segala hal. Andai idenya beberapa waktu lalu tak ia realisasikan. Andai dia turut serta. Andai..
"Chan.."
"Sstt udah ya, aku udah pulang. Udah gak apa apa. Sekarang Ningning nya mana?"
"Dia masih di rumah mama, awalnya mau ku jemput tapi habis dengar berita dari Yeji aku udah gak bisa mikir jernih khawatir sama kamu." Haechan mengangguk angguk paham lalu dirinya memeluk sang istri membisikkan sesuatu di telinga Naila.
"Aku baik-baik saja sayang, terimakasih udah selalu nemenin aku walau kamu sendiri tau aku jarang pulang makasih udah jaga anak kita rawat dia dengan baik dan maaf… buat kamu khawatir ya."
Sifat Haechan bisa dibilang sangat soft serta perhatian kepada orang tersayangnya itu, perilaku Haechan bahkan selalu romantis walau sekedar memberikan bunga atau pelukan serta kata-kata semua itu mampu membuat Seo Naila menjadi salah tingkah. Naila sendiri awalnya memang tak suka Haechan selalu pergi dan jarang pulang Ningning juga sama anak kecil itu sangat dekat dengan Haechan bahkan dia pernah menangis seharian saat mendengar kalau ayahnya akan pergi lebih dari satu bulan dari rumah, tapi dia juga tidak mau merepotkan Haechan karena keegoisan nya, mereka sebenarnya butuh waktu bersama lebih banyak karena boleh di bilang ningning sedang dalam masa pertumbuhan yang seharusnya dia lewati bersama kedua orang tua.
"Kamu nanti malam tidur di rumah kan?" tanya Naila dengan suara pelan, setelah lama tidak bertemu hanya sekedar telepon atau chatting dia merasa sedikit canggung kepada Haechan
"Iya, kenapa? Hei coba sini tatap aku dong, jangan lihat ke bawah terus kan akunya ada di sini" Haechan menarik dagu perempuan tersebut dia merasa sedih karena hubungan mereka sekarang menjadi sedikit canggung.
"Heheheh aku malu sama kamu kita udah lama gak ketemu secara langsung," lirih nya pelan
Haechan tentu tidak akan kehabisan ide-ide unik untuk membuat hubungan mereka kembali dekat seperti semula, bahkan buktinya sekarang dia akan pergi piknik keluarga besok bersama Naila serta anak perempuan nya Ningning.
Mata Haechan fokus pada ponsel yang berisi pesan dari asisten pribadinya. Sungchan benar keluarga adalah tepat terbaik untuk menjernihkan pikiran.
.
.
.Sungchan
| Tuan sebaiknya anda pulang kerumah sekarang
| Saya dengar-dengar dari internet katanya kalau bertemu dengan keluarga pikiran kita akan menjadi lebih tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
Déjà vu || NCT
AventuraSeo Haechan, remaja tanggung yang mendapati dirinya sendiri berada di tahun 1997 atau hampir 25 tahun kebelakang. Misinya adalah menyelamatkan teman kecilnya agar dia bisa kembali ke tahun yang seharusnya dia hidup. Namun dalam upaya penyelamatan it...