11. SUKA

678 88 17
                                    

WAFISKA ZAFERION(ANGGOTA F4🎠)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WAFISKA ZAFERION
(ANGGOTA F4🎠)

***

HAI

SEMOGA SUKA YAAAA

JANGAN LUPA SELALU COTE DAN COMMENT

AAMIIN

SPAM COMMENT JUGA

FOLLOW IG :ZEZE_COMEL

***

"Sebuah rasa tidak bisa kita rasakan begitu saja tanpa mencicipinya. Begitu juga cinta. Perlahan suka dan lama-kelamaan ketagihan."

***

11. SUKA

Intan mengutuk Wafi dengan berbagai sumpah serapah, pasal nya saat ini dalam keadaan yang sangat mengantuk. Dia diharuskan ke rumah sakit, melihat keadaan Wafi yang baru saja kecelakaan.

Ditambah saat di lobby, dia bertemu dengan teman-teman Wafi, siapa lagi kalau bukan F4. Mau tak mau, ia harus melepas cardigan hitamnya dan menggunakan selendang untuk menutupi wajah nya.

Saat tahu Wafi kecelakaan. Bukan malah iba, Intan malah bersyukur Wafi kecelakaan. "Biar tau rasa si sombong. Lagian juga ngapain sih tuh orang, balap-balap gak jelas. Ngabisin tenaga doang." keluh nya kesal.

"Sayang. Tolong tungguin Wafi didalam ya. Bunda mau cari teman-teman Wafi dulu." kata Teratai yang baru saja keluar dari ruang rawat Wafi.

Intan terpaksa mengangguk. "Baik Bun."

Dengan mata sayu, serta kantong mata yang terlihat jelas. Ia berjalan lunglai masuk kedalam ruang rawat Wafi. Disana, dia melihat Wafi masih memejamkan mata nya.

"Nyusahin banget sih lo." gerutu nya. Intan berjalan mendekati brankar Wafi kemudian duduk di kursi sebelah brankar.

"Tapi kasihan juga. Pasti lo, kangen banget ya sama Papa lo." gumam Intan merasa kasihan. Dia menatap wajah Wafi yang ditutupi beberapa perban.

Di keheningan, dia tiba-tiba kembali teringat kelakuan buruk Wafi pada nya. Bayangkan saja, selama 3 tahun di bully habis-habisan oleh Wafi dan geng nya. Hingga Intan tidak tahu lagi rasa malu saat di bully. Mungkin dirinya sudah kebal.

"3 tahun lo bully gue. Bukan waktu yang singkat." gumam Intan datar. "Tapi gue gak bakal bales semua kelakuan bejat lo. Karena gue gak pengen nambah masalah, jadi biarlah tuhan yang membalas semua kelakuan buruk lo."

Segala rasa kesakitan Intan pendam sendiri. Dengan senyum, ia memanipulasi, membuat semua orang mengira dirinya bahagia.

"Lo harusnya beruntung masih ada keluarga yang mau nampung lo. Lah gue? Apa kabar." gumam nya dengan kekehan miris. "Bahkan mungkin tuhan gak mau nampung gue lagi dunia setelah ini." lanjutnya dengan mata menerawang jauh.

WAFISKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang