|SELAMAT DATANG DI CERITA WAFISKA|
|GAK BERAT. RINGAN AJA|
*DONT COPY MY STORY*
Pertama, Wafiska Zaferion. Hasil peranakan Cina-Indo. Cucu tunggal kesayangan pengusaha berlian dan batu bara yang sangat terkenal. Kehidupan cowok bernama Wafi selalu d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mau di poto Aa' gak?"
WAJIB VOTE DAN COMMENT YA!
Follow ig dan akun tiktok.
***
23. BUBAR
Beberapa hari ini memang hubungan pertemanan mereka sedikit merenggang. Putu yang biasanya selalu ikut disetiap mereka hang out tapi beberapa hari ini lelaki itu sama sekali tidak pernah bisa diajak maupun dihubungi.
Begitu pula Arjuna, mereka paham karena Arjuna pasti fokus pada event School Champion. Tapi, kali ini Arjuna memang berbeda, lelaki bermata sipit itu bahkan sudah keluar dari grup whatsapp F4.
"Kita gak bisa diem aja Waf. Gue buat perhitungan sama mereka. Bisa-bisa nya mereka berkhianat." geram Rigo marah.
Wafi hanya terdiam masih memandang tajam Arjuna dan Putu. Tak sengaja tatapan mereka beradu, Arjuna dan Putu memandang datar kearah Wafi dan Rigo, entah apa yang terjadi pada mereka. Tatapan Wafi semakin menajam melihat kedua teman nya itu pergi bersama Garda.
"Sebenarnya apa yang terjadi sama mereka, kita punya salah apa Waf?"
Tangan Wafi mengepal marah. "Gue gak tau. Bangsat!" dengan amarah dia berjalan sambil memapah tubuh Rigo. Mereka berdua sama-sama dipenuhi amarah kali ini.
***
"Ncun!"
"Ncun!"
Salma dan Trisya baru saja masuk kelas dengan teriakan Salma memanggil Intan. Mendengar nya, Intan berjengit terkejut langsung mendongakkan kepalanya penuh tanya. "Ada apa? Ganggu gue tidur aja." masih pagi ia tertidur karena memang ia mengantuk sekali karena lelah belajar.
Salma nampak mengatur nafasnya. "L-lo tau, doa lo terkabulkan anjir."
"Doa apaan?"
"Doa lo yang nyumpahin Wafi itu. Kayak nya sebentar lagi F4 bakal gak ada lagi."
Kening Intan berkerut bingung. "Kok bisa?"
Salma menggebrak meja Intan heboh. "Mereka lagi ribut dilapangan basket!" teriak nya heboh. Intan menggeplak pantat Salma geram.
"Jangan keras-keras Salmon! Kebiasaan deh nih anak." geram nya. Bicara dengan Salma tidak bisa kalem, ia pun beralih kearah Trisya yang beberapa ini aneh, lebih banyak diam dan melamun.
"Tris, bener kata Salma?" tanyanya. Trisya mengerjapkan matanya tersadar kemudian mengangguk pelan.
"Heem." lirih nya.
Salma dan Intan saling pandang satu sama lain. Trsiya pasti punya masalah besar hingga jadi seperti itu, selama mereka berteman Trisya selalu ceria dan selalu saja membuat ribut disela kegabutan mereka. Tapi sekarang terlihat seperti ada beban berat dipundaknya.
