12. Flashback LILAC Girl's and Chris

27 2 0
                                    

"Jadi Emie waktu itu dibully guys, asli kasian banget tau nggak!" Ryn memulai live dengan nada kesal sambil melihat ke arah ponsel milik mereka bersama (khusus digunakan ketika mereka mengadakan acara live di Instagram bersama).

"Ish iya cok gue ingat! Gue waktu ngeliat kerumunan yang ngebully Emie langsung lari sambil bawa es teh anjir gara-gara penasaran." Ara memukul bahu Ryn setelah mengingat kejadian beberapa tahun silam yang menimpa Emelie.

"Terus tau nggak? Si Ara langsung jatoh tersungkur njir!" Ryn dengan nada yang menggebu-gebu.

"Mana es tehnya jatoh lagi," sahut Emelie yang sedari tadi menyimak.

"Terus-terus dia ngomong kek gini 'Yah esku jatoh' dengan wajah polosnya. Pengen gue tipak asli kalo ingat." Ryn membuat gerakan seolah-olah ia sedang menampar Ara.

"Ya habisnya pada heboh ngeliat kerumunan, ya gue panik lah! Terus rada kepo gitu makanya habis beli es gue langsung ngacir ngeliat Emie dibully," jelas Ara dengan nada sewot.

"Orang dibully bukannya dibantuin malah ditonton," celetuk Akira.

"Gue kan posisinya waktu itu sendiri ya mana bisa gue lawan tuh geng," jawab Ara yang merasa tersinggung.

"Oooouh begitu," balas Akira dan Ara mendengus sebal.

"Padahal waktu itu gue lagi ketakutan. Terus ngeliat Ara waktu itu awalnya gue bodo amat, tapi kalo sekarang di ingat-ingat bikin gue bengek anjir." Emelie tertawa tanpa suara sambil sesekali memukul kaki Yena atau Akira yang berada disebelah kanan dan kirinya.

"Yang mana sih? Kok gue nggak tau?" tanya Yena dengan wajah kebingungan padahal sedari tadi ia berusaha untuk menyimak.

"Lo pikun? Yang waktu itu datang ke kantin sok-sok'an gebrak meja terus ngomongnya pake gue-lo saha? Hah? Gue tanya SAHA?!!" Tanya Ryn emosi sambil melotot sangar di akhir kalimat.

"Sabar mbak sabar." Akira menahan Ryn yang ingin melempar bantal ke arah Yena.

"OOOOOOH GUE INGET!!" Yena dengan semangat yang menggebu-gebu sambil menjentikkan jarinya.

"Heh buat lo yang nonton live ini. Kalo salah satu dari kalian adalah orang yang ikut-ikutan ngebully Emie waktu itu. LO TUNGGU PEMBALASAN GUE INGAT!!!" Tatapan tajam serta raut murka tergambar jelas saat Yena menunjuk ke arah ponsel yang menampilkan berbagai komentar netizen.

"URUSAN GUE SAMA KALIAN BELUM SELESAI!!!"

"Sadar dek sadar," cegah Emelie agar Yena tidak benar-benar melempar ponsel itu.

"Udah nggak usah marah-marah ntar cepet jadi nenek-nenek!" Tegur Ara.

"URUSAN LO BELOM SELESAI YA SAMA GUE, GUE TUNGGU LO-LO PADA YANG UDAH NGETAWAIN GUE PAS GUE JATOH SAMBIL BAWA ES!!!" Ara yang ikut kelepasan ditahan oleh Ryn dan Akira agar tidak dapat meraih ponsel dan berakhir dengan membantingnya.

"LO JUGA MARAH YA KACK!" sewot Yena ke arah Ara.

"SUDAH DIAM, KALIAN BERDUA SAMA AJA HIIIIH!!" Akira memegang kepala Yena dan Ara, lalu sedikit mendorongnya ke belakang.

"MAU KAU KU KUTUK JADI PERKUTUT HAAAH??!" Akira sedikit meninggikan duduknya dan menatap sangar dengan kedua tangannya berada di pinggang.

"Hayuu mamak marah." Emelie memanas-manasi suasana.

"Kasian dimarahin mama," ucap Ryn dengan nada kasihan yang dibuat-buat.

"DIEM SUDAH! AWAS KELAHI LAGI!"

Setelah itu baik Ara maupun Yena kembali ke tempat semula dengan ekspresi wajah yang netral seperti sebelumnya.

"Maap maak," ucap Ara dan Yena kompak.

Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang