3. Akhirnya bertemu

60 11 3
                                    

"BEHA CURIAAAAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BEHA CURIAAAAN.... MOTOR PINJAMAN... Cingkrincingkrincing Azeek." Ara berteriak di dalam kamar mandi sambil memegang shower.

"Di kejar keJAAAAAR SAMPAI KE BANJAR.... Widih azeek mantep bat dah suara gue." Ara melempar shower tersebut dan menangkapnya dengan tangan sebelahnya.

"Ekhem... HEii urang Banjar... Makan sanggar kada di bayaaar KURANG AJAR!!"

Gedubrak....

"Anjir ngagetin aja nih gayung, orang lagi asik nyanyi malah ngangetin, btw kok bisa jatoh ya? Aaa bodo amat asu, lanjut nyanyi wae."

"Bang Toyiiiib~ Bang Toyiiiib~ Kenapa tak pulang-pulang."

"Anak mu~ Anak mu~ Ingin membeli kutu."

"Bentar.. kutu? Ahahahaha... Kuthu? Awokawokawok, kenapa jadi pengen beli kutu dah anjir."

"Oh iya lupa kalo hari ini sekolah, yaudah nanti lagi dah nyanyinya." Ara pun keluar dari dalam kamar mandi dengan seragam sekolah yang sudah rapi.

Ia tadi ke kamar mandi hanya ingin bernyanyi dan menjadikan shower sebagai sebuah mic.

Bisa dibilang ia paling rajin di antara yang lain, biasanya ia akan langsung mandi setelah selesai shalat, sedangkan keempat temannya melanjutkan tidur mereka yang sempat tertunda.

Ceklekk...

Anggap aja kamarnya luas terus kasurnya ada 5 oke?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja kamarnya luas terus kasurnya ada 5 oke?

"Masya Allah... Nih trio lalat tiap hari kebo mulu anjir, habis shalat pasti ngebo lagi, coba mandi dulu kek." dumel Ara sambil berkacak pinggang.

"Pengen gue gebukin satu-satu di ring tinju ah elah bangkee..." Ara pun berjalan ke arah kasur milik Ryn.

"Ndul... Oh gundul... Bangun woy kebo," panggil Ara sambil menggoyangkan kaki milik Ryn, tetapi Ryn hanya memperbaiki posisinya dan membelakangi Ara.

"Anjir... Woah ni anak ngajak gelud emang," Ara menaikan lengan bajunya dan mengambil guling yang berada kasur milik Ryn.

Ara pun mengangkat guling itu tinggi-tinggi dan memukulkannya ke kepala Ryn berkali-kali.

Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang