15. Pembicaraan yg cukup random

21 3 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 dan kini kelima laki-laki tampan itu malah memilih berkumpul dikamar mereka yang sengaja dijadikan dalam satu ruangan.

"Bang Jali, Bang Jali GOYANGNYA bikin hepi BIKIN LO ketagihan semua JADI GOYANG." Stevan yang awalnya sedang berjoget sambil memutar salah satu jaketnya ke atas tiba-tiba di dorong oleh Mahes yang tak jauh dari posisi Stevan berada.

"AW! SAKIT BANGSAT!" umpat Stevan dengan menatap tajam Mahes.

Untungnya Stevan hanya terjatuh di atas bantalan besar atau yang biasa disebut dengan Bean bag yang biasa digunakan untuk bersantai.

Untungnya Stevan hanya terjatuh di atas bantalan besar atau yang biasa disebut dengan Bean bag yang biasa digunakan untuk bersantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini kelima laki-laki itu fokus dengan kegiatannya masing-masing. Tetapi entah mengapa keempat laki-laki kecuali Stevan, malah fokus membaca buku dengan judul yang berbeda-beda. Yang pasti bukan sebuah buku pelajaran tentunya.

Sepertinya mereka sedang asik membaca buku-buku komik yang baru saja mereka borong di sebuah toko buku kemarin. Bisa dibilang mereka berlima memiliki sebuah hobi yang sama sejak kecil yaitu, membeli atau memborong semua komik yang menurut mereka menarik.

Posisi mereka membaca juga tak saling berjauhan.

Seperti contohnya Mahes dengan kacamata bening bertengger di hidung mancung miliknya sedang duduk sambil meselonjorkan kedua kakinya, tak lupa dengan sebuah buku ditangannya, sementara tubuhnya ia sandarkan di dinding, yang kebetulan kasur tempat ia duduki itu berada paling ujung sebelah kanan dekat dinding. Dan itu adalah kasur milik Brian.

Di sebelah kiri tidak jauh dari posisi Mahes terdapat Aaron yang juga asik membaca sebuah buku komik yang baru mereka beli kemarin dengan kaki yang juga ia selonjorkan. Posisi Aaron berada di besi pembatas bagian bawah, terdapat bantal yang sengaja ia taruh sebagai sandaran agar punggungnya tidak sakit.

Sedangkan di seberang Mahes bagian atas kasur, terdapat Stevan yang sedari tadi duduk ataupun berdiri sambil asik bernyanyi dan memukul-mukul bantal yang ia peluk.

Kira-kira begini visualisasi kasur mereka.

Diseberang mereka bertiga, terdapat Afis yang duduk di pinggir kasur milik Stevan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diseberang mereka bertiga, terdapat Afis yang duduk di pinggir kasur milik Stevan.

Ia duduk berhadapan dengan ketiga laki-laki yang asik dengan dunia mereka sendiri, dan buku komik yang juga berada di tangannya, dengan kedua kaki yang bersila. Sedangkan di bagian bawah persis besebrangan dengan posisi Stevan, terdapat Brian dengan sebuah buku kamus Bahasa Mandarin yang sengaja ia beli kemarin sekalian dengan tumpukan buku komik milik teman-temannya itu, ia sengaja mempelajari Bahasa Mandarin karena permintaan Ayahnya.

Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang