⭐21⭐ AxeLia

17.4K 1.7K 178
                                    

Maafkan Typonya


Mobil Andreas terparkir rapi di parkiran khusus geng ANTARE, jejeran motor milik anggota-anggota ANTARE yang berharga fantastis membuat Avel berdecak kagum

Menyisir rambutnya dengan jari, Avel membiarkan Andreas melepas sabuk pengaman yang melilit di tubuhnya

Cup

"belajar yang rajin ya, adek abang" Andreas mengecup pipi Avel ketika selesai melepas sabuk pengaman adiknya itu

Avel melirik Andreas lalu mengangguk tanpa mengucapkan apapun, tangannya membuka knop mobil dan keluar dari sana, berbarengan dengan keluarnya Andreas

Sontak saja para murid disana langsung berteriak lebay ketika Andreas dan Avel keluar dari mobilnya, tatapan penuh memuja itu membuat Andreas dan Avel begitu muak

Menghiraukan suara-suara itu, Andreas menggenggam tangan Avel dan membawanya menuju teman-temannya yang tengah duduk di tangga yang berada di ujung

"widih pak bos" ucap Aldo yang melihat Andreas menghampiri mereka dengan Avel yang berjalan sedikit dibelakangnya

"Masya Allah, cantiknya jodoh Ucup" celetuk Ucup begitu melihat Avel yang berjalan kearahnya

Dadang memukul kepala Ucup menggunakan botol mineral kosong, posisinya yang duduk diatas Ucup membuatnya lebih mudah untuk memukulnya

"sakit, anjir. Tega bener lu ye sama gue, udah tau kepala gue dipitrahin sama Enyak" ucap Ucup dengan logat Betawinya

"santuy elah. Lagian pa maksud lo bilang kalau bini gue itu jodoh elu?" tanya Dadang yang dibalas tatapan sinis Ucup

Andreas menatap tajam Dadang dan Ucup, mendengar ucapan penuh halu kedua temannya itu, membuat Andreas sedikit tak terima

"gak usah halu lo berdua" celetuk Jayren yang sedari tadi diam

"hahahah. Bangun anjir, udah siang gak usah halu" sahut Amida disela-sela bermain game online dari handphonenya

"nye nye nye" cibir Dadang yang menatap sinis Jayren dan Amida dengan bibir yang sengaja dimaju-majukan

Avel menggelengkan kepalanya pelan, melihat kebrisikan pemuda-pemuda dihadapannya ini membuat kepalanya menjadi sedikit pening

Terus terang saja, Avel ataupun Axel tidak begitu menyukai kebisingan, mereka berdua lebih menyukai keheningan yang membuat hati dan pikiran mereka tenang

"kenapa, Lia?" tanya Vandra dengan sedikit berbisik, ia sedari tadi memperhatikan Avel dan melihat gadis itu menggelengkan kepalanya

Kebetulan sekali, Vandra berdiri diserong kanan Avel, jadi posisi mereka sangat dekat

Avel melirik sekilas Vandra lalu menggeleng tanpa mengucapkan apapun. Entah sadar atau tidak, Avel belum mengatakan sepatah dua katapun dari pagi

"kelas mana?" tanya Andreas kepada Amida, Dadang dan Ucup yang memang sudah terdaftar menjadi anak baru di Sekolah ini

"gue sekelas sih sama lo trus Ucup sama Dadang sekelas sama Jayren, itu juga atas suruhan Marco ke kepala sekolah" jawab Amida tanpa mengalihkan pandangannya dari handphonenya

⭐AxeLia⭐ ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang