Maafkan Typonya
•
•
•"jadi lo itu mantan adek gue?" tanya Andreas geram, rahangnya mengeras dan kedua tangan yang terkepal erat
"Ya" jawab Bryan disertai agukan, lalu ia menghisap rokoknya dengan santai di hadapan Andreas
Mereka berdua saat ini tengah berada di balkon kamar Andreas. Beberapa menit yang lalu Bryan menjelaskan hubungannya dengan Avelia, tetapi ia tidak memberitahukan alasan mereka bisa putus
Sebenarnya Bryan tidak tahu kalau Avelia mantan kekasihnya itu adalah adik sahabat sekaligus leader dalam gengnya, ia baru mengetahui kemarin dari Marco
Terkejut? Tentu saja, selama ini Avelia tidak pernah memberitahukan keluarganya, Avelia tidak pernah memberitahukan marganya kepadanya
Bryan sebenernya ingin mencari informasi-informasi Avelia, namun dirinya sudah berjanji pada Avelia untuk tidak mencari informasi tentangnya
Sampai pada akhirnya, Bryan melihat foto Avelia dengan Andreas di galeri handphone Marco. Awalnya Bryan mengira kalau Andreas dan Avelia tapi ia baru ingat kalau Andreas berpacaran dengan Alya. Marco yang mempunyai handphone tersebut menjelaskan kalau Andreas dan Avelia ternyata adik-kakak
Siang tadi, perusahaan keluarga Bryan dan Mattew sedang menjalankan sebuah kesepakatan kerja sama dan kebetulan Bryan juga berada disana dengan ayahnya
Karena sudah puas dengan hasil meeting mereka, Mattew menawarkan Ayah Bryan beserta Bryannya untuk makan malam dirumahnya. Tetapi Ayah Bryan menolaknya karena dirinya ada hal penting yang harus di lakukan, alhasil Bryan lah yang menerima tawaran itu
Jika boleh jujur, Bryan merasa senang akan tawaran Mattew sore tadi. Ia tahu kalau Mattew adalah ayah dari Andreas dan Avelia
Makan malam dirumah Mattew akan menambah kesempatan Bryan untuk bertemu dengan Avelia
"kenapa kalian putus?" tanya Andreas memincingkan matanya, menatap Bryan curiga
Bryan melirik Andreas datar "hmm.. Itu privacy" jawabnya yang sukses membuat amarah Andreas langsung berada di ujung tanduk
"apa maksud lo dengan privasi?!" Andreas menaikan nada bicaranya. Urat-urat tangan dan leher Andreas menonjol keluar dan wajahnya memerah menahan marah
Bryan mengangkat bahunya tak acuh, ia meninghisap kembali nikotinnya dan asap putih keluar dari hidung seta mulutnya
Kemarahan Andreas tidak membuat Bryan takut sedikitpun, ia bisa saja menyingkirkan Andreas walau itu tidaklah mudah
"kapan pacarannya?" tanya Andreas yang mulai melunak, nada bicaranya pun tidak sekeras tadi walaupun masih dengan nada datar nan dingin
"SMP dan putus pertengahan Avel kelas 10" jawab Bryan tanpa ragu sedikitpun
Sejauh ini, orang yang berani memanggil Avelia dengan nama Avel adalah Andreas, orang tuanya dan Bryan saja
Andreas mengangguk, dirinya tiba-tiba teringat saat melihat Avelia beberapa kali tertangkapnya tengah melamun, waktu itu saat mereka sudah di semester 2
Saat Avelia ditanya pun, gadis itu hanya menjawabnya dengan kalimat 'gak papa' dan Andreas hanya mengangguk, walaupun sebenarnya Andreas tahu kalau adiknya itu ada 'apa-apa'
"lo bisa menjauh dari adik gue?" tanya Andreas sambil menyalakan sebatang rokok dimulutnya
Bryan yang ditanya sepergi itu langsung mengeraskan rahangnya "gak. Gue gak akan pernah menjauh dari Avel" jawabnya tegas

KAMU SEDANG MEMBACA
⭐AxeLia⭐ ✔✔
Fiksi RemajaAxelia Audreia Novanka gadis berusia 15 tahun yang memiliki sifat cuek terhadap sekitar, jangan lupakan pernyakit magernya yang sudah mendarah daging suatu hari Axel sedang membaca sebuah buku novel yang tak sengaja ia temukan di kolong kasurnya. di...