Maafkan Typonya
•
•
•Part ini sangat amat membosankan
•••"LO"
Pemuda itu terpekik kaget dan dengan refleks menunjuk Avel menggunakan jari telunjuknya. Avel pun tak kalah terkejutnya dari pemuda itu, tetapi ia berhasil mengendalikan ekspresinya untuk tetap menjadi datar
"Jangan pernah nujuk-nunjuk adik gue dengan jari kotor lo itu" Andreas menepis tangan pemuda itu dari wajah Avel
"Ck, sial" gumam lirih pemuda itu dengan sangat pelan, tetapi masih mampu didengar oleh para lelaki disana dan Avel tentunya
"Tunggu! Tunggu! K-kalian saling kenal?" tanya pria paruh baya yang tadi menyambut kedatangan Mattew dan keluarganya
"Iya"
"Gak"
Avel dan pemuda itu menjawab pertanyaan tersebut secara serempak, walaupun jawaban mereka berbeda dengan Avel yang menjawab 'gak' dan pemuda itu menjabnya dengan 'iya'
"Dixon, apa maksudmu dengan Iya?" tanya pria paruh baya itu lagi terhadap anak lelakinya yang bernama Dixon, Aldixon Utraka Brennle
Pria baruh baya atau ayah dari Dixon bernama Edison Obraka Brennle dan istrinya atau ibu dari Dixon bernama Helena Joulee Brennle
Dixon yang mendapat pertanyaan seperti itu tidak langsung menjawabnya, ia malah menatap Avel dengan tatapan yang rumit. Tatapan bahagia, senang, malu, gelisah, terharu, bahkan kerinduan tercampur aduk dalam tatapannya itu
Sudah berhari-hari Dixon mencari informasi lebih lanjut gadis yang dihapannya ini, tetapi ia tak berhasil menemukannya. Sampai akhirnya Dixon menemukan apa yang dicarinya dan itu tepat dihadapannya
Ingat dimana Avel menggendong seorang pemuda yang dikeroyok oleh beberapa orang yang berbadan besar?
Nah! Pemuda yang ditolong Avel saat itu adalah Dixon
Masih sangat segar ingatan Dixon seorang gadis menggendongnya dengan begitu mudahnya, terlebih saat gadis itu menggendongnya seperti saat pria menggendong gadisnya
"Avelia, terimakasih sudah menolongku" ucap Dixon sambil tersenyum tulus yang membuat ayah dan ibunya menganga seketika
"Dixon itu kamu, nak?" tanya Helena yang merasa sedikit tak percaya dengan sikap anak lelakinya itu saat ini
Dixon terkenal dengan orang yang dingin, datar dan tak berperasaan. Ia juga anggota mafia yang diketuai oleh kakeknya, musuhnya juga berada dimana-mana
"Terimakasih buat nolong lo dari apa?" tanya Andreas dengan nada dingin dan terus saja menatap tajam Dixon
"Bukan urusan lo" sentak Dixon cepat, ia tak ingin kejadian memalukan sekaligus membahagiakan diketahui oleh orang lain, terlebih orang asing
"ya tentu urusan gue lah, Avel itu adek gue" ucap Andreas penuh penekanan, namun tak dihiraukan oleh Dixon
"Udah bang" ucap Avel sambil mengelus lengan Andres yang sepertinya akan meledak
Andreas menghela nafas lalu menyandarkan punggungnya dibangku yang ditempatinya
Sementara Dixon tersenyum tipis saat melihat interaksi kakak beradik didepannya itu, pikirannya mulai melayang membayangkan dirinya yang tengah merajuk dan Avel akan membujuknya dengan lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
⭐AxeLia⭐ ✔✔
Teen FictionAxelia Audreia Novanka gadis berusia 15 tahun yang memiliki sifat cuek terhadap sekitar, jangan lupakan pernyakit magernya yang sudah mendarah daging suatu hari Axel sedang membaca sebuah buku novel yang tak sengaja ia temukan di kolong kasurnya. di...