⭐24⭐ AxeLia

15.1K 1.4K 85
                                    

Maafkan Typonya


Lupa gak sama cerita ini?

•••

Avel menghela nafas sambil memperhatikan dirinya dari pantulan cermin besar yang berada di kamarnya. Wajah yang terpoleskan make up tipis dan tubuhnya yang terbalut dress berwarna putih dengan bahu yang terekspos, membuat Avel semakin lebih cantik

 Wajah yang terpoleskan make up tipis dan tubuhnya yang terbalut dress berwarna putih dengan bahu yang terekspos, membuat Avel semakin lebih cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(dress yang dipakai Avel)
Dari pinterest

Sementara Sheafya yang berada dibalakang Avel tengah membenarkan bagian belakang dress tersebut, lalu Sheafya tersenyum saat melihat hasil anak perempuannya itu

Sheafya mengenakan dress merah panjang dengan bagian lengan berbeda panjang dan bagian bawah yang terbelah hingga salah satu kaki jenjangnya terekspos

"cantik banget kamu, nak" puji Sheafya dengan nada antusias. Ia melihat Avel yang menatap dirinya dari pantulan kaca, lalu ia tersenyum yang hanya dibalas tatapan datar oleh Avel

"kamu mirip banget sama Mami waktu muda dulu, ya walaupun gak mirip-mirip banget sih karena kamu udah kecampur gen Papi kamu" ucap Sheafya dengan gumaman di akhir kalimat

Avel menatap dirinya yang kini sudah berbeda raga dengan tatapan yang sulit diartikan, lalu ia menghela nafas kasar

Sheafya yang sedari tadi mengoceh kini terdiam ketika mendengar helaan nafas Avel, terlebih saat ia melihat wajah Avel yang menyendu

Tok tok tok

Mendengar suara pintu yang diketuk, Sheafya segera menoleh tetapi tidak dengan Avel yang masih terdiam sambil mengelus rambut pendeknya yang diikat setengah

Andreas adalah pelaku yang mengetuk pintu kamar Avel tadi, pemuda itu memakai setelan kemeja putih dan celana hitam segera menghampiri Sheafya dan Avel

"Andreas, nak kam-"

"udah selesai, Vel?" tanya Andreas memotong ucapan yang akan dilontarkan Sheafya

Avel berbalik kearah Andreas lalu mengangguk, ia berjalan mendekati Andreas dan menyelipkan tangannya ke lengan pemuda itu

Sheafya tersenyum getir melihat kedua anak yang pernah ia sia-siakan dulu, matanya berkaca-kaca ingin mengelurkan cairan bening dari sana, namun Sheafya berusaha menahannya sekuat mungkin

"Andreas, Avel, Mami ing-"

"kita duluan Mi, Papi udah nunggin kita" ucap Andreas yang sekali lagi memotong ucapan Sheafya, wanita yang berstatus sebagai ibu kandungnya itu

"iya" Sheafya tersenyum hingga matanya menyipit, senyum palsu yang tak diperdulikan oleh Andreas

Apakah boleh Sheafya merasa sakit hati atas perlakukan Andreas kepadanya?

⭐AxeLia⭐ ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang