Siang ini.
Kulihat sebuah tragedi.
Dimana seputik bunga
yang dahulu mekar dengan
indahnya kini telah terjatuh
dari tangkainya. Dan berpaling
ke pangkuan tanah.Dengan layu.
Terlepas dari genggam
erat sebuah ranting.
Yang selama ini menjunjung
tinggi tubuh yang indah diatas
pundaknya yang kering.Dengan penuh duka
sang bunga melafadzkan
kalimat perpisahan.Pada sebuah badan.
Yang menghabiskan seluruh waktunya
untuk memikul raga yang layu."Aku terlepas dari genggam
eratmu. Namun, tidak dengan
segala kenangan sendu. Kutitipkan
benda itu padamu. Agar masih ada
yang tersisa bagimu untuk mengenang
adaku".Dalam kepasrahannya.
Terlukis sebuah ungkapan."Kini, kupasrahkan setiap inci raga ini pada angin. Terserah dia akan melakukan apa pada diriku yang layu. Apakah akan membelai tubuh ini dengan belaian paling tulus atau akan menghempaskannya dengan angin paling ribut. Hingga raga ini akan terpental jauh ke negri bernama kenangan masa lalu ".
Kebumen, 14 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Berpuisi
Poetry"Sekitarmu adalah puisi tanpa kertas. Maka, jadikanlah hatimu buku catatan tak berhalaman, dan akalmu pena yang tak pernah kehabisan akan tinta. Hingga setiap puisi yang dirangkai semesta, mampu terbaca oleh mata fana manusia". Seseorang yang tengah...