Dalam satu lantai
paling atas lemari itu.
Kujumpai naskah-naskah
cinta para kekasih
Yang Maha Cinta.Huruf-huruf tergores
begitu menawan di
setiap lembar kuningnya.
Tanpa harakat.Kata demi kata cinta
terpancar dari rangkaiannya.
Apabila terbaca oleh
hati tanpa noda.Sedang kutelusuri
seperti apa bentuk
cinta yang ingin
diungkapkan olehnya.Apakah yang terus memberi
hanya demi seonggok hati.
Atau yang ikhlas menerima,
meski catatan menetapkan :"Aku dan kamu tak mungkin bersatu".
Sedang kucari pula
seperti apa makna
cinta dalam kehakikatannya.Dan ketika kujumpa
secuil bagian dari dirinya.
Rahmat Tuhan seakan
memayung di ubun-ubun kepalaku.Meneduhkan dalam suka,
dan membentengi dari duka.Kebumen, 29 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Berpuisi
Puisi"Sekitarmu adalah puisi tanpa kertas. Maka, jadikanlah hatimu buku catatan tak berhalaman, dan akalmu pena yang tak pernah kehabisan akan tinta. Hingga setiap puisi yang dirangkai semesta, mampu terbaca oleh mata fana manusia". Seseorang yang tengah...